SALATIGA, RAKYATSULSEL — Timur Barat Riset Center (TBRC) merilis hasil survei terbarunya terkait kebijakan yang dinilai paling bermanfaat oleh responden. Hasilnya, sebanyak 2.200 responden menilai kebijakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai yang paling bermanfaat di mata publik.
Direktur Eksekutif TBRC Yohanes Romeo menuturkan, riset yang dilakukan mulai 29 Mei-12 Juni 2022 ini menempatkan Airlangga sebagai tokoh bakal calon presiden yang kebijakannya dinilai paling bermanfaat dan memengaruhi kehidupan masyarakat.
"Menko Perekonomian Airlangga Hartarto disebut oleh 71,9 persen responden sebagai tokoh bakal capres yang kebijakan dan kinerjanya berdampak positif terhadap kehidupan keluarga, terutama terkait perekonomian keluarga, masyarakat disaat pandemi Covid-19,” tutur Yohanes Romeo dalam keterangan, Sabtu (18/6/2022).
Di urutan kedua, muncul nama Ketua DPR Puan Maharani yang disebut sebanyak 29,7 persen responden, disusul Kepala BIN Budi Gunawan 27,7 persen respoden.
Selanjutnya, nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 26,7 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 27,8 persen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 19,8 persen, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 17,2 persen.
Penilaian publik terhadap kebijakan Airlangga selaras dengan tingginya elektabilitasnya dalam simulasi jika pilpres digelar pada saat riset.
Yohanes mengatakan, Airlangga dipilih paling banyak responden dalam simulasi pertanyaan tokoh yang bakal dipilih jika pilpres digelar saat riset.
“Airlangga Hartarto menjadi tokoh yang paling banyak dipilih, dimana Airlangga dipilih oleh 20,1 persen responden,” ujar Yohanes.
Menariknya, nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto justru muncul dalam simulasi ini, padahal tidak muncul di tiga besar dalam simulasi kebijakan yang dinilai paling bermanfaat.
“Prabowo Subianto dipilih sebanyak 17,2 persen responden, disusul Ganjar Pranowo 9,2 persen, Khofifah Indarparawansa 6,3 persen dan, Anies Baswedan 5,7 persen,” ujar Yohanes.
Sementara, dalam simulasi pertanyaan ketua umum partai politik yang bakal dipilih jika pilpres digelar saat riset, juga memunculkan nama Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
"Ketua Umum Partai Golkar paling banyak dipilih yaitu dipilih sebanyak 29,8 persen kemudian diurutan kedua Ketum Gerindra Prabowo Subianto dipilih sebanyak 22,8,” ujar Yohanes.
Diurutan ketiga yang sangat, mengejutkan ternyata diisi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan 10,1 persen. Selanjutnya, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 4,6 persen, Ketum PKB Muhaimin Iskandar 4,4 persen, dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu 2,4.
Tingginya elektabilitas Airlangga ini juga berdampak pada tingginya elektabilitas Golkar. Pada simulasi pilihan partai politik, Golkar menempati urutan teratas dengan meraih persentase 17,7 persen, disusul Gerindra (16,3 persen), PDI Perjuangan (16,1 persen), Partai Demokrat (7,8 persen).
Selanjutnya, Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB (4,7 persen), PAN (4,6 persen), Nasdem (4,4 persen), Partai Keadilan Sejahtera atau PKS (4,3 persen), PPP (4,1 persen).
Survei TBRC mengunakan metode multistage random sampling, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan memiliki margin of error -/+ 2,1 persen. (*)