GOWA, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kabupaten Gowa melalui Dinas Peternakan dan Perkebunan Gowa menutup sementara pendistribusian sapi dari luar daerah, Kamis (21/7).
Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa Suhriati memaparkan penutupan dilakukan lantaran guna memutus mata rantai penyebaran virus PMK.
"Hal ini kita lakukan guna memutus mata rantai penyebaran virus PMK ke ternak sapi dan kerbau lainnya di Gowa maupun ke daerah lainnya," kata Kadis.
Kadis mengungkapkan untuk kasus virus PMK di Kabupaten Gowa menemukan Lima ekor sapi yang terindikasi penyakit mulut dan kuku (PMK).
Berdasarkan datanya, Seekor sapi terindikasi dari Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu.
Sedangkan empat ekor sapi lainnya yang terindikasi PMK ditemukan di wilayah dataran tinggi di Kecamatan Biringbulu.
"Pekan lalu Seekor sapi sudah dimusnahkan pekan lalu. Hari Selasa (19/7) kemarin kita datangi wilayah temuan empat ekor sapi, lalu kita evakuasi untuk dilakukan pemusnahan," sebut Suhriati.
Kemudian kata dia, pihaknya menyemprotkan disinfektan baik kepada ternak maupun kandangnya. "Sementara sapi-sapi sehat lainnya kita beri vitamin," jelasnya.
Saat ini, Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa telah menghimbau para peternak untuk rutin melakukan penyemprotan Desinfektan.
Dia juga mengimbau kepada peternak jika menemukan ternaknya bergejala seperti PMK segera melaporkan ke Disnakbun agar bisa segera melakukan tindakan.
"Dan untuk saat ini, kami bersama para peternak merutinkan penyemprotan disinfektan dikandang-kandang dan menjaga kebersihan lingkungan kandang," bebernya.
Perlu diketahui, virus PMK ini hanya menyerang ternak yang berkuku dua seperti sapi dan kerbau. Indikasinya adalah menyerang mulut dan kuku ternak. (Adk)