"Klasifikasi adventure dan hard enduro tentunya berbeda. Kalau adventure lebih fun, kalau enduro jauh lebih ekstrim jalurnya, yang biasa kita lakukan itu event adventure," tuturnya.
Ia menyebutkan, peserta kategori hard enduro musti memiliki skill yang mumpuni.
"Karena jalur yang disiapkan itu jauh lebih tinggi tingkat kesulitannya, jadi rider yang mau ikut hard enduro harus siap fisik dan skill," ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, beberapa peserta hard enduro bahkan sudah memiliki jam terbang yang tinggi tingkat nasional.
Sementara itu, Sekretaris Kepanitiaan Forkopimda Trail, Rusli Rasyid mengatakan jalur yang disiapkan dalam kegiatan ini sengaja dibuat mengitari kawasan karst Maros.
Tentunya untuk membantu memperkenalkan kawasan karst kepada masyarakat.
"Kita startnya di kelurahan Kalabirang kemudian berhenti di stage 1 tepatnya di Leang-leang. Besok dilanjutkan menuju stage 2, Leang-leang ke Rammang-rammang," teranngya.
Hacel sapaan akrabnya menyebutkan, panjang lintasan mencapai 35 KM.
"Satu stage itu sekitar 15 KM, totalnya kira-kira 35 KM untuk kategori hard enduro. Kalau adventure sekitar 105 KM," sebutnya.
Ia menambahkan event trail dengan kategori hard enduro, baru pertama kali di Sulawesi Selatan.
"Ini baru yang pertama kali di Sulsel dan pendaftarnya itu ada dari Bima, dan provinsi lain di luar Sulawesi Selatan," ujarnya. (*)