LUWU, RAKYATSULSEL – PT Masmindo Dwi Area (Masmindo) kembali menggagas kegiatan untuk mendorong peningkatan kapasitas badan-badan usaha-jasa yang ada di Luwu melalui “Sosialisasi Usaha Jasa Pertambangan”, di Café de Zoel Belopa, Rabu (31/08).
Acara dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Luwu, Ahyar Kasim dan turut disaksikan oleh sejumlah pejabat Luwu yang juga hadir sebagai pengamat acara diantaranya dari Inspektur Tambang Prov. Sulawesi Selatan, Ketua DPRD Luwu Rusli Sunali, Kapolres Luwu di wakili Kasat Lantas AKP Nawir , Pembina Akumandiri Luwu, Camat Bajo Barat dan Camat Belopa, serta sejumlah media rekanan Masmindo.
Acara dihadiri oleh lebih dari 30 badan usaha-jasa yang ada di Kab. Luwu, termasuk di dalamnya juga sejumlah BUMDES yang ada di desa-desa terdekat perusahaan.
Para narasumber yang membagikan materi kepada para peserta terdiri atas pejabat Subdirektorat Minerba Kementerian ESDM Jakarta, Kepala Dinas PTSP Kab. Luwu, dan Kepala Dinas DKUP Kab. Luwu.
Dalam sosialisasi ini, para pemateri selain menekankan pentingnya aspek legalitas (perijinan) badan usaha-jasa, kepada para peserta juga disampaikan bagaimana tata kelola yang baik untuk lembaga usaha ini. Termasuk di dalamnya meningkatkan kapasitas usaha, menjalin kemitraan yang baik dengan para relasi, dan juga terutama memahami ketentuan dan standar yang berlaku di sejumlah sektor usaha, termasuk di dalamnya pertambangan.
Kepala Teknik Tambang (KTT) Masmindo Mustafa Ibrahim mengungkapkan, Masmindo mengadakan kegiatan ini terutama untuk memfasilitasi badan usaha-jasa lokal Luwu agar mendapatkan pemahaman tentang bagaimana mendayagunakan potensinya di sektor usaha masing-masing.
Terutama agar usaha-jasa yang diimplementasikan sesuai dengan standar yang berlaku di lingkungan kerja tambang.
“Masmindo berharap pelaku usaha jasa-lokal Luwu memiliki peran yang strategis dan sekaligus kompetitif dalam mendukung operasi tambang ke depan,” kata Mustafa.
Untuk diketahui Masmindo saat ini tengah mempersiapkan diri untuk memasuki tahapan konstruksinya, segera setelah tuntasnya pembebasan lahan.
Tahapan-tahapan konstruksi dan operasi-produksi ke depan diproyeksikan akan lebih banyak lagi mengalirkan sejumlah manfaat bagi warga masyarakat dan para pihak di sekitar perusahaan, termasuk potensi dioptimalkannya sejumlah usaha jasa pendukung pertambangan, setempat. (Irwan)