MATENG, RAKYATSULSEL - Palang Merah Indonesia (PMI) Unit Markas Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) menggelar Pendidikan dan Pelatihan Dasar Angkatan Ke lll Korps Sukarelawan (KSR).
Kegiatan ini mengambil tema mengembangkan kader relawan yang memiliki rasa komitmen siap berbakti.
Ketua PMI Mateng, Arsal Aras menyatakan, PMI adalah organisasi kemanusian dan memberikan pertolongan tanpa melihat latar belakang kesukuannya. Selain itu, kader PMI harus memiliki keahlian dalam membantu korban yang membutuhkan pertolongan.
"Ketika sudah memiliki keahlian, ketika menolong orang tetapi bukan sesama suku kita tidak mau tolong atau bukan dari Mamuju Tengah kita abaikan. Sehingga bicara kemanusiaan, kita tidak memandang dia dari mana tetapi kita harus bantu semuanya," ujar Arsal, Kamis (1/9)
Sejak berdirinya PMI, kader PMI telah diberikan amanah sehingga harus bisa menjadi mitra pemerintah daerah (Pemda). Sebab, Arsal meyakini, Kabupaten Mamuju Tengah dengan usianya kurang lebih sepuluh tahun belum terlalu banyak membuat sesuatu termasuk aksi kemanusiaan.
"Saya berterimakasih kepada teman teman pengurus PMI dan relawan PMI, begitu juga dengan yang lainnya seperti Tagana,Pramuka dan lain lain. Seperti yang saya lihat ketika ada bencana sosial di Mateng, mereka lebih dulu ada dari pada pemerintah," tukasnya.
Arsal juga berharap, dengan adanya mitra pemerintah sehingga semua masalah yang terjadi di Kabupaten Mamuju Tengah, bukan lagi pemerintah yang paling bertanggung jawab, namun hal itu menjadi tanggung jawab bersama.
"Karena hari ini adalah momentum, pendidikan dan pelatihan dasar. Karena itu kita perlu memahami dasar dasar pertolongan. Jangan sampai sebagai relawan tidak memahaminya," jelasnya. (Sudirman)