MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemilih mengambang atau swing voters diprediksi masih cukup besar di Pemilu 2024 mendatang. Pemilih yang bisa berpindah dari satu partai ke partai lain ini bisa mengubah komposisi dukungan partai-partai politik di Indonesia.
Parpol pun terpaksa harus beradu strategi merebut swing voters dengan menawarkan program dan perubahan bagi masyarakat.
Pengamat kepemiluan, Nurmal Idrus menilai bahwa pemilih mengambang adalah sebuah fenomena umum dalam kontestasi pemilihan.
"Sebuah kewajaran jika mayoritas pemilih belum menentukan pilihan hingga jelang pemilihan," ujarnya.
Untuk menarik golongan pemilih ini, kata Nurmal, maka parpol dan caleg perlu lebih banyak terobosan.
"Salah satunya dengan mendatangi wilayah-wilayah pemilih dengan swing voters tinggi untuk menggelar berbagai program," ucap Nurmal.
Direktur Profetik Institute, Muh Asratillah menilai, pemilih mengambang (swing voters) merupakan segmen pemilih yang tidak begitu erat mengidentifikasi diri sebagai bagian dari partai politik tertentu.
Menurutnya, jumlah swing voters di Indonesia cukup besar, ini dilihat dari beberapa hasil survei nasional yang menyebutkan bahwa responden yang mengidentifikasi diri sebagai bagian dari parpol tertentu angkanya hanya sekitar 15 persen.