RAKYATSULSEL - Toxic positivity adalah kondisi di mana seseorang menuntut dirinya sendiri atau orang lain untuk selalu berpikir dan bersikap positif serta menolak emosi negatif.
Sekilas sikap ini memang baik, akan tetapi apabila kita terus menerus mencoba untuk menghindari emosi negatif maka hal tersebut akan berdampak buruk pada kesehatan mental.
Nah, agar tidak terjebak dalam kondisi tersebut, mari kita kenali ciri-ciri toxic positivity yang perlu kita hindari. Check it out!
Tidak jujur terhadap perasaan sendiri
Semua orang pasti pernah merasakan lelah dan itu adalah hal yang wajar dirasakan oleh manusia. Namun terkadang kita juga berusaha menutupi rasa lelah tersebut dan tetap ingin terlihat baik-baik saja.
Jika seseorang terus memaksa terlihat positif tanpa mengizinkan emosi negatifnya keluar maka hal tersebut tidaklah baik.
Seseorang dengan toxic positivity akan sulit menerima emosi negatif keluar dari dalam dirinya sehingga ia akan cenderung merasa bersalah apabila emosi negatif itu muncul. Padahal sebenarnya bukanlah suatu kesalahan jika sesekali kita terlihat lemah di mata orang lain.
Menyepelekan emosi negatif
Orang yang terjebak dalam kondisi toxic positivity akan terus menolak emosi negatif, seperti sedih, marah, atau kecewa. Padahal sebenarnya perasaan negatif tersebut juga penting untuk diekspresikan.
Apabila penolakan terhadap emosi negatif tersebut dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, maka akan menimbulkan masalah kesehatan mental seperti stes berat, cemas atau sedih berkepanjangan, gangguan tidur, penyalahgunaan obat terlarang, depresi, dan PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder).
Emosi negatif bukanlah hal yang perlu dihindari karena perasaan tersebut juga penting untuk mengekspresikan keadaan kita. Namun bagi orang yang mengalami toxic positivity ini justru memilih untuk menyederhanakannya dan berusaha untuk tidak mengeluarkannya.
Menghindari masalah
Karena terbiasa menolak emosi negatif dalam dirinya, orang yang memiliki sikap toxic positivity ini akan lebih memilih menghindari masalah dibanding mencari solusinya.
Hal ini justru akan berdampak buruk bagi kehidupannya. Sebab, jika kita terus menerus menghindar dari masalah maka masalah tersebut akan semakin membesar dan memiliki kemungkinan menimbulkan masalah yang lain.
Mengkritik orang lain saat mereka tidak memiliki sikap positif
Sebagai makhluk sosial, kita pasti sering bercerita tentang kehidupan kita dengan teman dekat kita. Bahkan tak jarang kita juga turut menceritakan masalah yang tengah kita hadapi.
Nah, dalam kondisi seperti ini orang dengan toxic positivity justru akan menanggapinya dengan sikap yang cenderung menghakimi teman ceritanya. Mereka cenderung memakai kalimat yag membuat lawan bicaranya tidak nyaman semakin terbebani dengan penghakiman yang mereka lakukan.
Sering membandingkan diri dengan orang lain
Tanpa sadar kita memang sering membandingkan diri kita dengan orang-orang di sekitar kita. Bahkan kita sering berpikir ingin menjadi seperti orang tersebut. Memang tidak salah saat kita menjadikan orang lain sebagai motivator kita.
Akan tetapi kita juga harus tahu bahwa setiap orang mempunyai jalannya masing-masing untuk meraih kesuksesan.
Maka dari itu, terlalu sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain tidaklah baik untuk dilakukan.
Setelah mengetahui ciri dari toxic positivity, kini perlu kamu hindari agar tidak merusak kualitas hidupmu. Tetaplah ingat, bahwa merasa tidak baik-baik saja adalah hal yang wajar dan tidak perlu ditutupi sama sekali. (*)