MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Andi Amran Sulaiman, Founder Tiran Group dan AAS Foundation langsung bereaksi usai kabar duka seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan yang meracuni dua anaknya hingga tewas kemudian disusul dengan aksi gantung diri sampai di telinganya.
Setibanya dari Jakarta, Andi Amran langsung mengundang keluarga almarhumah yakni suami dan kedua anaknya ke AAS Building, kantor AAS Foundation, Jalan Urip Sumohardjo, Kota Makassar, Kamis (22/9/2022).
Dalam pertemuan tersebut, mantan Menteri Pertanian (Mentan) RI itu mendengar secara langsung kronologi kejadian bunuh diri ibu rumah tangga berinisial BR (37) dari suaminya Abdul Samad (39).
"Kami turut berbelasungkawa, turut berduka cita kepada almarhumah moga-moga diterima di sisinya," tutur Andi Amran Sulaiman.
Mengetahui motif BR gantung diri dan meracuni dua putranya hingga tewas, Andi Amran Sulaiman langsung melunasi seluruh utang peninggalan almarhumah serta meringankan beban angsuran kredit di bank.
Almarhumah selama hidupnya pernah berhutang ke sejumlah pihak (non bank) untuk membayar angsuran kredit usaha di bank milik pemerintah.
Sementara angsuran kredit di bank dibayarkan Andi Amran Sulaiman selama 1 tahun senilai Rp 18 juta. Termasuk dikurangi beban angsurannya yang sebelumnya lebih Rp 4 juta per bulan menjadi hanya Rp 1,5 juta per bulan.
"Kita meringankan bebannya almarhumah. Tadi ada beberapa utang yang ditinggalkan yang langsung yah. Kecuali di bank, itu sudah kita selesaikan semua. Kemudian kita ringankan juga di bank satu tahun. Cicilannya kita bayar supaya diberi kesempatan kepada suaminya untuk bekerja," ungkapnya.
"Kemudian ada bantuan kambing kita berikan 5 ekor. Kemudian insya Allah kedepan kita bina mereka. Nah ini kan saudara kita terkena musibah tidak ada yang menginginkan hal ini," sambungnya.
Tak sampai disitu, Andi Amran Suliman juga memberi donasi pendidikan kepada dua anak korban yang masing-masing duduk di kelas II SMU dan SMP. Ia berharap, anak-anak ini bisa kuat dan tabah melanjutkan hidup dan tetap bersekolah hingga perguruan tinggi.
Selanjutnya, Andi Amran Sulaiman juga memberi garansi kepada dua anak korban untuk dapat bekerja di perusahaannya kelak selepas tamat sekolah.
"Kita kasih beasiswa juga, uang saku, supaya dia bisa selesai. Dan, kalau selesai nanti kalau dia mau kerja langsung kerja, kami terima di perusahaan ini. Kami terima," tegasnya.
Anaknya saya lihat cukup baik, insyaallah aku yakin masa depannya bagus. Ini anak yatim, sudah banyak kami ini anak yatim. Musibah ini tidak ada yang inginkan. Kita doakan almarhumah diterima di sisinya, beban utang langsung kita lunasi, kreditnya kita ringankan," pungkas Andi Amran Sulaiman.
Diberitakan, ibu rumah tangga berinisial BR (37) tewas gantung diri. Mayat perempuan itu ditemukan di rumahnya Kelurahan Fakkie, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang, pada Senin (19/9/2022) pukul 11.00 WIB.
Pada saat ditemukan posisi perempuan inisial B tersebut sedang tergantung di bilik kamarnya. Sebelum gantung diri, BR terlebih dulu meracuni dua putranya yang masih belia, MD (8) dan MN (5), hingga nyawanya melayang.
Indikasi tersebut menguat sebab ditemukan adanya botol racun di lokasi kejadian. Masing-masing bocah tersebut masih duduk di bangku taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Ketiganya dimakamkan di TPU Fakkie.
Polisi belum menentukan motif tindakan bunuh diri tersebut, tetapi berdasarkan wasiat peninggalan almarhumah, kuat dugaan karena lilitan utang. (*)