WAJO, RAKYATSULSEL - Wakil Bupati (Wabup) Wajo, Amran, mengajak generasi muda dan milenial serta seluruh lapisan masyarakat bersama-sama mencintai dan melestarikan kebudayaan. Dia tidak ingin kebudayaan terlupakan dan hanya menjadi kenangan atau cerita masa lalu di kemudian hari.
Amran menyampaikan ajakan itu saat membuka sekaligus sebagai pembicara utama pada Seminar Kebudayaan di Baruga La Salewangeng, Desa Tosora, Kecamatan Majauleng, Jumat (23/9).
Beberapa narasumber kompeten di bidangnya dihadirkan. Mereka adalah Wakil Dekan II Bidang Perencanaan Sumber Daya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr. Dafirah sekaligus Peneliti Tradisi Satra Lisan.
Lalu, dosen Departemen Sastra Daerah FIB Unhas, Burhan Kadir; dosen Departemen Arkeologi FIB Unhas, Yadi Mulyadi dan Aprisal yang mewakili Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Diikuti peserta dari lintas elemen dan organisasi, seminar dipandu pengurus Lembaga Adat Wanua Tosora, Andi Tenri Bali Baso. Seminar ini merupakan rangkaian Pekan Budaya Desa Tosora yang telah dibuka Wakil Bupati Wajo sehari sebelumnya, Kamis (22/9).
Menurut Amran, masyarakat Wajo, khususnya generasi muda dan milenial, harus lebih bersemangat mempelajari kebudayaan.