Dikatakan Ike, dalam 1 (satu) hari pihaknya dapat memproduksi 30-120 buah roti, terdapat 3 (tiga) varian roti, dan 5 (lima) rasa. Roti-roti yang telah dibuat dipasarkan melalui offline store (Gallery Roti yang terdapat di Lapas Perempuan) dan secara online melalui pemasaran di media sosial instagram @bimkerlppplg.
Diakui Ike, sebelum adanya CSR Pertamina, Gallery Lepanile memang sudah memiliki beberapa peralatan roti, namun dengan kapasitas yang lebih kecil dan ada beberapa menu pada peralatan yg sudah tidak berfungsi/rusak sehingga memperlambat proses produksi.
“seperti mixer, mixer lama yg dimiliki kapasitasnya 8kg sedangkan yg baru kapasitas 12kg dan memiliki fitur pengatur kecepatan/speed pengocokan adonan sehingga lebih mempermudah proses produksi”, ungkapnya.
Dengan adanya alat perlengkapan baru, maka dapat lebih mempercepat proses produksi sehingga diharapkan dapat meingkatkan kuantitas roti yang diproduksi dan kedepannya dapat menerima pesanan dalam skala besar/untuk event-event besar.
Kakanwil Kemenkumham Sumsel, Harun Sulianto berterimakasih atas dukungan pihak PT. Pertamina pada program pembinaan Lapas Perempuan Palembang. Menurutnya ini merupakan salah satu wujud sinergi nyata dalam membina warga binaan pemasyarakatan agar mendapat keterampilan, sebagai bekal setelah mereka jalani masa pidananya.
(Ucha/Raksul)