MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya bersama pemerintah daerah untuk bersinergi dalam melakukan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim di Indonesia.
Terlebih, Presiden Jokowi menargetkan angka kategori kemiskinan ekstrim di Indonesia nol persen pada tahun 2024 mendatang. Khusus di Sulsel, ada lima daerah yang masuk kategori kemiskinan ekstrim.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengungkapkan lima daerah tersebut yakni mereka masuk kawasan Ajatappareng atau Enrekang-Sidrap-Parepare-Pinrang-Barru miliki satu desa masuk Kemiskinan Ekstrem.
Lalu, wilayah Luwu Raya (Luwu Utara-Luwu Timur-Kota Palopo) dua desa, wilayah Bosowasi (Bone-Soppeng-Wajo-Sinjai) satu desa, dan wilayah selatan Sulsel (Kepulaun Selayar-Bulukumba-Bantaeng-Jeneponto).
"Saya tidak perlu menyebutkan kabupatennya. Karena saya rasa bupatinya paham dan aware (menyadari) terkait itu," ujarnya saat memberikan arahan pada pertemuan High Level Meeting TPID Provinsi Sulsel, di Hotel Claro Makassar, Selasa (11/10).
Tahun depan, Andi Sudirman mengatakan, Pemprov Sulsel akan memberikan bantuan keuangan ke sejumlah daerah. Di mana, wilayah tersebut nantinya dapat menggunakan dana bantuan tersebut untuk mendorong desa yang mengalami kemiskinan ekstrim dapat menjadi sektor produktif.
"Kami sudah mendata di tahun depan kami akan memberikan bantuan keuangan, mengikutkan Sekitar 11 desa. Bukan bantuan langsung karena kami agak berkesinambungan sedikit itu tahun depan," ujarnya.
Sehingga, Andi Sudirman juga meminta kepada para kepala daerah baik bupati maupun walikota di Sulsel, untuk dapat memberikan masukan apa saja yang mereka butuhkan, untuk nantinya diberikan oleh Pemprov Sulsel
"Ini kita akan masukkan wilayah ekstrem ini ke bantuan. Intervensi langsung saya minta tolong, para bupati untuk mengindikasi apa yang kami bantukan," pungkasnya. (A)