JAKARTA, RAKYATSULSEL - Setelah Muhammad Abdullah Syukri terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) melalui Kongres PMII.
Abdullah Syukri menggagas pembentukan lembaga strategis dan lembaga profesi PB PMII.
Salah satunya Lembaga Profesi Ekonomi dan Keuangan (LPEK) PB PMII dengan menunjuk mahasiswa doktoral ilmu akuntansi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Muhammad Aras Prabowo, S.E,. M.Ak sebagai Direktur.
Kader PMII asal Cabang Kota Makassar, Sulawesi Selatan bergerak cepat merumuskan arah gerakan LPEK dengan menyusun visi, misa dan sasaran organisasi.
LPEK memiliki visi "Terwujudnya Lembaga Profesi Ekonomi dan Keuangan yang Profesional, Progresif, Produktif dan Dinamis Berkarakter Ahlu Sunnah Wal-Jamaah An-Nahdliyah".
Misinya 1. Menyelenggarakan Program Pendidikan/Pelatihan Keprofesian Dibidang Ekonomi dan Keuangan Secara Profesional, Progresif, Produktif dan Dinamis Berkarakter Ahlu Sunnah Wal-Jamaah An-Nahdliyah;
2. Meyelenggarakan Kajian, Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Advokasi Dibidang Ekonomo dan Keuangan Secara Profesional, Progresif, Produktif dan Dinamis Berkarakter Ahlu Sunnah Wal-Jamaah An-Nahdliyah; dan
3. Terwujudnya Kerjasama Secara Profesional, Progresif, Produktif dan Dinamis Berkarakter Ahlu Sunnah Wal-Jamaah An-Nahdliyah.
Dalam rangkan persiapan Rapat Koordinasi Nasional (Rakernas) Lembaga PB PMII pada akhir Oktober mendatang, Direktur LPEK mengadakan rapat seluruh kepengurusan untuk merumuskan program strategis selama masa khidmat kepengurusan.
Rapat yang dilaksanakan pukul 19:00 WIB s.d Selesai di Ruang Rapat Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) secara hibryd dihadiri sejumlah pengurus.
Muhammad Aras Prabowo dalam rapat menyampaikan agar seluruh devisi dalam LPEK menggagas program yang idel dan realistis dalam pengembangan Sumber Daya Kader (SDK) PMII dibidang profesi ekonomi daj keuangan.
"Program kerja LPEK harus disusun untuk membangun sumber daya kader PMII dibidang profesi ekonomi dan keuangan, outputnya harus mampu menambah skill kader PMII dibidang ekonomi dan keuangan" jelasnya dalam rapat, Kamis, 20/10/2022.
Arimbo Yuhendarto, S.M Devisi Pengembangan Pendidikan/Pelatihan SDM menyarankan untuk dibuat gagasan dalam bentuk pengawasan lembaga keuangan dengan bermitra dengan Otorisasi Jasa Keuangan (OJK).
Sedangkan Muhammad Ropi', S.H Bendahara LPEK meminta agar digagas Sekolah Manajemen Keuangan, Sekolah Anggaran, Sekolah APBN, dan Sekolah Komputerisasi Akuntansi bagi kader PMII seluruh Indonesia.
Ketua Devisi Keprofesian Ekonomi dan Keuangan Lusiana Putri Ahmadi, S.E,. M.Ak merumuskan pelatihan pengelolaan laporan keuangan nirlaba dan pendirian kantor konsultan keuangan sebagai unit bisnis LPEK PB PMII.
Untuk merealisasikan berbagai program LPEK, Ketua Devisi Komunikasi Strategis dan Kerjasama Antar Lembaga siapa membangun kemitraan dengan berbagai instansi, seperti OJK dan Kementerian Keuangan, hingga kolaborasi dengan INDEF sebagai lembaga yang fokus dibidang kajian ekonomi.
"Merumuskan sejumlah kebijakan dan alternatif sangat dilakukan oleh LPEK dalam menghadapi ancaman krisis ekonomi global, jelas Ketua Devisi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Syaiful, S.Pd,. M.M.
Sebelum mengakhiri pertemuan, Direktur LPEK menekankan soliditas pengurus untuk kemajuan organisasi.
"Sahabat-sahabat akan menjadi kader PMII yang dikenang jika mampu memberi lagacy sebagai pengurus LPEK. Kita semua harus membangun pondasi yang kokoh untuk LPEK sebagai lembaga baru di PMII, sehingga bisa diwariskan ke generasi selanjutnya. LPEK akan abadi bersama PMII dan menghasilkan kader PMII yang profesional dibidang ekonomi dan keuangan" tutup Muhammad Aras Prabowo. (*)