MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah kota Makassar merayakan Hut kota yang ke 415 pada Rabu (9/11/2022) malam. Di usia sangat matang ini sudah banyak kemajuan luar biasa dari berbagai sektor. Baik perekonomian, insftrastruktur dan kesejahteraan.
Tentu masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang akan diselesaikan oleh Pemkot Makassar. Mulai dari program visi-misi hingga proyek yang diproyeksikan pengerjaan tahun 2022 ini, serta realisasi anggaran OPD tahun mendatang.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar, Achi Solaeman menyampaikan, HUT Kota Makassar tahun 2022 ini menjadi motivasi pihaknya di DP3A untuk terus bekerja mensukseskan program wali kota dan wakil wali kota yang telah dicanangkan.
"Harapan kita tentu momentum HUT Kota Makassar ke-415 ini. Kami terus bekerja mendukung semua program wali kota dan wakil wali kota. Tugas kami menuntaskan program di Dinas kami sesuai harapan bersama karena kita ingin Makassar tambah baik lagi," ujarnya, Rabu (9/11/2022).
Dalam rangka mendukung program Wali kota dan wakil wali kota, peran DP3A Makassar sangat penting karena terkait pemenuhan dan perlindungan anak serta peran anak nantinya di dalam lorong wisata (Longwis).
Pemenuhan hak-hak anak merupakan fondasi dan modal anak sebagai tunas bangsa yang memiliki potensi. Apalagi program Pemkot Makassar ini membangun potensi anak lewat potensi Lorong Wisata.
"Kami akan terus menyasar setiap kelurahan untuk memberikan edukasi kepada anak-anak di setiap Longwis," tuturnya.
Selain itu, pihaknya akan terus mengingatkan warga masyarakat betapa pentingnya Jagai Anakta. Karena ini program yang terus digaungkan Wali kota Danny Pomanto dan Wakil Wali kota Fatmawati Rusdi.
Program ini adalah wadah bagi orang tua untuk bisa memperhatikan tumbuh kembang anaknya sehingga tidak terpengaruh dari pergaulan yang kurang baik.
"Jadi tugas kita sekarang adalah merangkul anak dan memberikan edukasi, pemenuhan hak ikut sekolah, serta pemahaman agama yang benar," tuturnya.
Disisi lain, DP3A tahun ini dan tahun depan menargetkan pembentukan Shelter Warga di 30 kelurahan. Tahun sebelumnya sudah terbentuk sebanyak di 40 titik kelurahan.
Jadi dari 153 kelurahan di Kota Makassar, sudah ada 56 kelurahan dari berbagi kecamatan yang terbentuk Shelter Warga. Data ini hingga Agustus 2022.
Menurutnya, Shelter Warga ini satu-satunya program yang ada di Indonesia dan hanya ada di Makassar.
Banyak pemerintah daerah dan kota lain yang datang belajar program kami ini. Program ini adalah kerja-kerja sosial melibatkan warga setempat yang memiliki kepedulian tinggi untuk menjadi perpanjangan tangan masyarakat jika terjadi kekerasan dan ada anak-anak yang tidak terpenuhi haknya.
"Tak hanya pembentukan Shelter Warga, puluhan masyarakat yang hadir juga dibekali materi-materi tentang tugas, fungsi, tujuan, dan bagaimana tim Shelter Warga menjadi bagian restoratif justice di wilayahnya," tuturnya.
Tak kalah penting juga, DP3A Makassar, terus berkoordinasi penguatan gugus tugas Kota Layak Anak (KLA). Dengan kolaborasi semua pihak bersama Pemerintah Kota Makassar yang bertujuan untuk memperkuat fungsi dan peran gugus tugas Kota Layak Anak (KLA) sebagai forum kolaboratif dalam pelaksanaan dan evaluasi Strategi Daerah (STRADA). (Yad/Raksul/A)