TAKALAR, RAKYATSULSEL - Dugaan adanya mafia solar di Kabupaten Takalar terus berembus. Itu, muncul usai adanya rekomendasi nelayan dan petani dari kepala desa. Aparat Penegak Hukum (APH) diminta mengungkap dugaan mafia solar tersebut.
“Ini menjadi tantangan buat kepolisian di daerah ini, apakah mereka berani menangkap para mafia solar bersubdisi itu atau tidak, kita nantikan saja,” kata Ketua DPW Lembaga Anti Korupsi dan Kekerasan Hak Asasi Manusia (Lankoras-Ham) Sulsel Adinusaid, Minggu (20/11).
Ia menyampaikan, bahan bakar minyak solar melonjak di seluruh Indonesia, termasuk di Takalar. Dimana, Daerah Butta Panranuangku ini dinilai menjadi sarang mafia solar bersubsidi bebas berkeliaran.
“Ada dua SPBU di Kabupaten Takalar yang diduga menjadi sasaran mafia solar bersubsudi itu, yakni SPBU Kalabbirang, dan SPBU Kalampa," tukasnya.
"Kedua SPBU ini diduga menjual solar bersubsidi ke mafia tersebut 6 hingga 7 ton per hari dengan bermodalkan surat rekomendasi petani dan nelayan dari kepala desa,” tambahnya.
Terpisah, Pengawas SPBU Kalampa, Basir yang berhasil dikonfirmasi mengatakan pihaknya hanya melayani pemakai BBM bukan pemain solar bersubsidi.
“Pemakai yang kami layani sesuai suratnya, tidak ada pemain, saya layani sesuai surat rekomendasi 60 liter selebihnya kendaraan,” kata Basir.
Sampai berita ini dimuat pengawas SPBU Kalabbirang, Ilyas belum berhasil dikonfirmasi. (Adhy/Raksul/A)