AUSTRALIA, RAKYATSULSEL.FAJAR.CO.ID- Mantan Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah dikecam oleh parlemen negara karena memberikan dirinya kekuasaan rahasia saat menjabat.
Gerakan bersejarah itu mengikuti laporan yang memberatkan dimana tindakannya tersebut "merusak kepercayaan pada pemerintah".
Ini pertanda untuk pertama kalinya seorang mantan perdana menteri dikecam oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
Mr Morrison telah membela menunjuk dirinya sendiri ke beberapa kementerian, yang mendapat kecaman "retribusi" dari lawan.
Tetapi Perdana Menteri Anthony Albanese menggambarkan tindakannya sebagai "perebutan kekuasaan".
Pada bulan Agustus, terungkap bahwa Morrison telah menjadi menteri bersama untuk kesehatan, keuangan, perbendaharaan, urusan dalam negeri dan sumber daya dalam dua tahun sebelum kehilangan kekuasaan pada bulan Mei.
Sebagian besar menteri dilaporkan tidak menyadari bahwa mereka berbagi portofolio dengan Morrison dan telah dikritik secara luas, termasuk oleh rekan-rekan terdekatnya.
Mr Morrison yang sekarang menjadi anggota parlemen bangku belakang mengatakan keputusan dibuat di tengah "masa luar biasa" pandemi.
Investigasi menemukan penunjukannya sah, bahwa dia menggunakan kekuatan ekstra hanya sekali untuk mengesampingkan seorang menteri dalam masalah yang tidak terkait dengan pandemi.
Tapi hal itu membuat Mr Morrison "merusak secara fundamental" pemerintah yang bertanggung jawab. Penyelidikan lain menemukan bahwa sebagian besar janji temunya "tidak ada hubungannya dengan pandemi".
- Mantan PM Australia 'merusak' prinsip-prinsip pemerintah
- Laporkan mantan PM Australia yang biadab karena peran rahasia
Berbicara di parlemen pada hari Rabu, Albanese mengatakan penunjukan pendahulunya adalah "kemiringan yang licin" menuju otokrasi.
"Faktanya adalah demokrasi kita sangat berharga. Tidak ada ruang untuk berpuas diri," katanya.
"Masyarakat tidak tahu sesuatu yang berhak diketahuinya," tambahnya, Mr Morrison mengatakan berutang permintaan maaf kepada warga Australia.
Mr Morrison mengatakan kepada parlemen bahwa dengan melihat ke belakang dia yakin keputusannya "tidak perlu" dan dia telah memberi mereka "pertimbangan yang tidak memadai".
"Tidak seorang pun dari kita yang bisa mengklaim sempurna dalam keadaan seperti itu, begitupun saya" katanya.
Tapi dia berpendapat kecaman itu tentang "intimidasi politik" dan "retribusi".
Kecaman adalah cara parlemen untuk menyatakan ketidaksetujuan secara formal kepada seorang anggota parlemen. Gerakan seperti itu jarang terjadi dan sebagian besar simbolis, tetapi memiliki konsekuensi politik. (bbc/*)
Referensi: