LUWU UTARA, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (DP2KUKM) melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok dan barang penting lainnya di empat pasar besar di Luwu Utara, masing-masing pasar Sabbang, Masamba, Sukamaju dan Bonebone.
Pemantauan dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), dan dilakukan selama dua hari, 14 – 15 Desember 2022, dengan melibatkan beberapa instansi terkait, seperti Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, Satpol PP serta TNI-Polri.
Hasil pemantauan kebutuhan pokok masyarakat di empat pasar besar tersebut tidak ditemukan adanya kenaikan harga yang signifikan.
Hanya saja, ada beberapa yang mengalami sedikit kenaikan, tetapi masih dalam batas kewajaran, misalnya beras premium dari Rp10.000 naik menjadi Rp11.000. Pun dengan cabe, yang juga mengalami kenaikna dari Rp35.000 per kg menjadi Rp40.000.
Khusus minyak goreng, semuanya masih stabil. Hanya minyak goreng merk KITA yang mengalami kenaikan, dari Rp14.000 per liter menjadi Rp15.000 per liter. Sementara untuk telur ayam ras juga naik dari Rp50.000 menjadi Rp55.000.
“Hasil pemantauan kami selama dua hari di empat pasar besar, memang ada beberapa yang mengalami sedikit kenaikan, tetapi tidak terlalu signifikan ji naiknya. Masih normal,” ungkap Kepala Bidang Pengendalian Barang Pokok dan Penting DP2KUKM, Sitti Hadijah.
Hadijah mengatakan, naiknya harga beberapa kebutuhan pokok seperti beras, cabe, tomat dan telur disebabkan tingginya permintaan dan daya beli masyarakat menjelang Nataru.
Kendati demikian, hal itu tidak memengaruhi stabilitas harga secara keseluruhan di Kabupaten Luwu Utara, mengingat banyaknya stok pangan yang masih tersedia.
“Alhamdulillah, masih aman, stok juga masih banyak. Kalau pun ada yang sedikit naik, itu karena banyaknya permintaan jelang Nataru,” tandasnya. (*)