MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin (PPM) Politeknik Bosowa (Poltekbos) menggelar pelatihan Computer Aided Design (CAD) dan pengelasan di SMK Negeri 9 Pangkep, Senin (26/12/22).
Kegiatan tersebut melibatkan sejumlah siswa siswi,guru, mahasiswa hingga dosen. Computer Aided Design merupakan salah satu perangkat hasil perkembangan teknologi komputer yang berkontribusi nyata pada proses perencanaan, perancangan dan optimasi produk.
Pelatihan berupa menggambarsuatu produk atau bagian dari suatu komponen berupa garis maupun simbol yang memiliki makna tertentu.
Metode pelatihan yang dilaksanakan melalui teori, praktek dan diskusi perancangan komponen mesin kepada peserta agar dapat mempraktekan materi yang telah disampaikan secara langsung.
Ketua Program Studi PPM, Ulia Ridhani memaparkan pelatihan ini menggunakan software Autodesk Fusion 360 yang dimana platform desain kolaboratif yang mendukung cloud dengan menawarkan banyak fitur.
"Ini mencakup semua tool yang dibutuhkan; mulai dari desain sampai fabrikasi tanpa harus meninggalkan alat, dari hasil tersebut siswa siswi membuat desain rak material," paparnya.
Tak hanya pelatihan CAD, kegiatan pengelasan pun dilakukan sesuai standar keselamatan dan kesehatan kerja,mengukur dengan alat mekanik dasar, membaca sketsa serta penggunaan peralatan dan mesin ringan.
Keterampilan pengelasan yang diberikan ke peserta menghasilkan sebuah rak material.
Lebih lanjut, Uli menyampaikan beberapa faktor yang harus diperhatikan selama pengelasan seperti alat pelindung diri hingga penggunaan arus las yang disesuaikan dengan diameter elektroda yang digunakan.
" Jadi sumber-sumber bahaya dalam pengelasan seperti percikan api las, gas sisa las, dan bahaya lainnya dapat dicegah dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti kacamata las atau helm las, masker, sepatu safety, kaos tangan las, dan pelindung badan (apron)," jelasnya.
Ia berharap, terlaksananya kegiatan ini dapat meningkatkan animo siswa untuk terus belajar bahkan untuk pelatihan pengelasan agar siswa mampu membuat produk dari hasil pengelasan.
"Saya berharap ilmu yang didapatkan bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain," pungkasnya. (Yadi/A)