MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga kini belum mengumumkan jagoan calon presiden (capres) 2024, masih misterius. Masyarakat dibuat penasaran terkait figur capres yang akan didorong di Pemilu 2024.
Direktur Lembaga Kajian Isu-isu Strategis (LKIS) Syaifuddin menuturkan jika melihat kondisi saat ini maka PDIP pakai jurus mengintip. Hal ini tentu menunggu waktu tepat diumumkan jagoan PDIP.
"Politik tahan nafas, dan saling intip. Apalagi capres partai lain juga belum umumkan cawapres," ujar Syaifuddin, saat dikonfirmasi via telephone, Rabu (11/1).
Penulis karya hukum tentang Demokrasi ini menuturkan perayaan HUT 50 tahun PDIP menjadi momentum bagi Ketua Umum Megawati mengumumkan Capres dan Cawapres. Hanya saja, hal itu tak terjadi.
"Sehingga tak elok bagi Megawati mengumumkan dirinya sebagai Capres dari PDIP. Atau boleh jadi, Megawati sementara ini mengintip siapa kira-kira calon yang bisa merepresentasikan perjuangan PDIP atau yang memungkinka menang di Pilpres 2024 mendatang," jelasnya.
Sebab, mantan aktivis HMI tahun 98 itu mengatakan, secara psikologis Megawati cukup dilematis memilih. Di mana, secara ideologis tentu ke Ganjar Pranowo yang memiliki tingkat keterpilihan yang tinggi.
Kemudian, di satu sisi ikatan biologis ke Puan yang memiliki tingkat keterpilihan rendah di banding Ganjar Pranowo.
"Sehingga Megawati tidak gegabah dalam soal memutuskan siapa yang pantas dan tidak pantas dari usungan PDIP," tungkasnya.
Terpisah, Pengamat Politik Direktur Profetik Institute, Muh Asratillah menilai ada beberapa kemungkinan penyebab alasan PDIP belum menentukan calon presiden hingga detik ini.
Kemungkinan pertama, kata dia, sampai saat ini Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tinggi dan didukung oleh sebagian konstituen PDIP di tingkat akar rumput belum kunjung direstui oleh Megawati sebagai capres usungan PDIP, dengan beberapa alasan tertentu.