MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Orang tua Muh. Fadli Sadewa alias Dewa (11) berharap pelaku yang membunuh anaknya diberi hukuman setimpal.
Di mana kedua pelaku yang juga masih berusia remaja itu, AD (17) dan MF (14) menghabisi nyawa korban dengan cara sadis.
Ayah Dewa, Karmin (38) dengan raut wajah sedih disertai amarah belum bisa menerima peristiwa yang menimpah anaknya. Bahkan dia dengan keras meminta agar pelaku diberi hukuman setimpal.
"Saya sebagai bapak (korban), balas lah dengan setimpal. Lepas nyawa, dilepaskan juga dia punya nyawa (pelaku). Begitu mau saya," ujar Karmin, Selasa sore (10/1/2023).
Karmin mengatakan, apa yang dilakukan oleh kedua pelaku terhadap anaknya sangat tidak berperikemanusiaan. Pelaku disebut begitu tega melakukan hal tersebut mulai dari penculikan, kemudian dibunuh, lalu dibuang ke Waduk Nipa-nipa, Kecamatan Moncong Loe, Kabupaten Maros dalam kondisi dibungkus plastik.
"Kejam ini penyiksaannya. Kita bisa lihat sendiri. Bukan mi cuma cerita, karena pandangan mi ini semua (semua orang tahu). Baru dia dibuang lagi di kanal (usai dibunuh), baru dikasi (bungkus) kantongan. Diikat kaki sama tangannya," ujar Karmin.
Lanjut, dia menceritakan kenangan Dewa semasa hidupnya. Dimana dia adalah seorang pekerja keras, meskipun usianya masih 11 tahun. Dewa yang duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar (SD) dikatakan usai pulang dari sekolah biasanya keluar rumah untuk mencari uang.
"Pekerja keras. Kalau dia tidak punya uang, dia pergi cari. Bantu juga neneknya. Pulang sekolah, dia ke pasar, biasa parkir," kenang Karmin.
Sebelumnya diberitakan, kasus pembunuhan ini bermula saat pelaku AD menjemput Dewa menggunakan sepeda motor di salah satu minimarket di Jalan Batua Raya, Makassar, Minggu (8/1/2023). Dewa saat itu diiming-imingi uang Rp 50 ribu oleh pelaku untuk ikut bersamanya.