MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras atau AIA menyoroti lambannya progres proyek Kereta Api di Sulsel. Dibutuhkan peran pemerintah kabupaten (Pemkab) menyukseskan salah satu Proyek Strategi Nasional ini.
"Persoalan utama kelambatan pekerjaan masalah sosial, pembebasan lahan dan ini butuh waktu," kata AIA, Rabu (11/1).
AIA menambahkan, saat ini ada dua pilihan untuk proyek Kereta Api. Jika dilanjutnya jalur rel maka pembangunannya dari Maros lewat New Port Untia, Makassar.
Namun, sambung Ketua Gerindra Sulsel itu, jika Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar kukuh dengan jalur layang atau elevated maka berpotensi dipindahkan Bandara internasional Sultan Hasanuddin Kabupaten Maros.
"Jadi sini kami meminta peran pemerintah daerah baik itu Walikota maupun gubernur mendukung dengan baik agar proyek nasional ini bisa berjalan dengan baik, terutama pembebasan lahan," bebernya.
"Jadi kami meminta peran pemerintah, bagaimana mendukung dengan baik terutama pembebasan lahan karena selama ini fungsi kepala daerah dalam pembebasan lahan tidak berjalan dengan baik," lanjutnya.
Jika berbicara masalah perencanaannya kata ketua DPD Gerindra Sulsel ini, sebenarnya sudah selesai sejak 2018. Tapi faktor pembebasan lahan sehingga kereta api yang akan menghubungkan Makassar-Parepare tersebut menjadi molor.
"Jadi dibangun pelan-pelan," jelasnya. (Fahrul/Raksul/B)