TAKALAR, RAKYATSULSEL - Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan diri Forum Pemuda dan Mahasiswa Sulsel (Formasi) kembali menggelar aksi unjuk rasa jilid dua di depan kantor Bupati dan kantor Kejari Takalar, Rabu, 11 Januari 2023.
Jenderal lapangan aksi, Yusri Yusra Mahendra mengatakan bahwa Kabupaten Takalar saat ini ditengarai menjadi pusaran berbagai kasus dugaan tindak pidana korupsi, khususnya kasus tindak pidana korupsi pada pengerjaan proyek peningkatan jalan beton yang dikerjakan oleh PT Jenifer Utama Mandiri dan PT JUM disejumlah ruas Takalar.
Yusri Yusra Mahendra menuding proyek yang dibiayai dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp90 miliar, dibawah kendali Dinas PUPR Takalar diduga menjadi sasaran empuk salah satu pengusaha elit yang selama ini diduga tersandung banyak kasus korupsi di Sulsel.
"Sejak tahun 2018 sampai tahun 2023 proyek peningkatan jalan beton di Takalar diduga dikuasai oleh salah satu oknum pengusaha besar di Sulsel yakni Fery Tandriady bersama koleganya, namun pekerjaannya itu tidak ada yang beres. Untuk itu kami mendesak Kejari Takalar untuk segera melakukan penyelidikan dan memeriksa Fery Tandriady selaku biang kerok dari proyek tersebut," kata Yusri Yusra Mahendra.
Dia juga mendesak aparat penegak hukum agar segera melakukan audit khusus harta kekayaan Kadis PUPR Takalar, Muksin Tiro karena diduga memiliki kekayaan tidak wajar dua unit rumah senilai miliaran rupiah di wilayah Barombong, Kota Makassar.
"Kami curiga uang yang dipakai membeli rumah Kadis PUPR Takalar adalah uang dari hasil korupsi proyek PEN tersebut, dan itu harus diusut," tegas Yusri Yusra Mahendra.
Bila tuntutannya tidak dipenuhi, Formasi mengancam akan kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Kejati Sulsel, dan meminta Kajati Sulsel untuk segera mencopot Kajari Takalar yang dinilai tidak proaktif dalam melakukan upaya pengusutan kasus dugaan tindak pidana korupsi pada proyek peningkatan jalan beton tersebut yang diduga dikerja asal-asalan.
"Bila tuntutan kami tidak segera disikapi oleh Kejari Takalar, maka dalam waktu dekat kami akan kembali melakukan aksi unjuk rasa di Kejati Sulsel, dan menurunkan massa yang lebih banyak lagi," ujar Yusri. (*)