MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ketua Komisi D DPRD Makassar Andi Hadi Ibrahim Baso menilai beredarnya konten negatif di media sosial membuat orang tua harus waspada. Dikhawatirkan anaknya justru terpengaruh oleh konten itu.
Hal ini buntut dari dua remaja di Makassar yang membunuh bocah usia 11 tahun, lalu organ tubuhnya mau dijual. Itu mereka lakukan karena sudah terpengaruh oleh informasi soal jual beli organ tubuh manusia dengan bayaran USD 50 ribu sejak 2022.
"Jadi saya melihat dunia teknologi sekarang sudah tidak bisa dibendung, anak-anak kalau buka internet semua tersedia, oleh karena itu pentingnya pondasi dasar di tatanan keluarga umtuk selalu mengedukasi daripada anak-anak," katanya, Sabtu, 14 Januari 2023.
Selain itu, peran pihak sekolah juga sangat penting untuk mengajarkan siswa dalam bermedia sosial.
"Kita juga harus mengedukasi dunia pendidikan di tingkat SD-SMA baik nageri atau swasta, untuk senantiasa bagaimana etika bermedsos. Etika ketika mereka membuka media sosial tentu ada pengarahan disitu semua pelajaran bisa masuk," ujarnya.
Olehnya itu sejak dulu, Pemkot Makassar telah menggaungkan Jagai Anak Ta, agar tidak menjadi korban aksi tindak pidana. Menurut dia, hal itu sangat penting ditanam di benak orang tua agar terus menjaga anaknya.
"Program kita kan dari Pemerintah Kota Makassar sudah menggaungkan Jagai Anak Ta, ini adalah program yang sangat bagus, mengingatkan kita terus betapa pentingnya dalam keluarga itu ada pembinaan," pungkasnya.
Sebelumnya, kasus pembunuhan bocah 11 tahun di Makassar yang berlatar jual beli organ tubuh, membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah bergerak cepat agar tidak ada kejadian serupa.
Terbaru, tiga situs jual beli organ tubuh manusia diblokir. Alasannya agar tidak ada peristiwa serupa seperti yang terjadi di Makassar ini.
Dihimpun dari berbagai sumber, tiga situs yang diblokir Kemkominfo itu adalah https:/organcity.com/, https:/heavenorgans.com/, dan http://drsamuelbansal.blogspot.com. Penelusuran bukamatanews.id, ketiga situs ini tidak bisa terakses lagi sejak Jumat 13 Januari 2023 pukul 21.42 Wita.
Meski sudah ada situs dewasa itu yang diblokir, rupanya Yandex masuk terakses. Yandex sendiri merupakan mesin pencari mirip Google.
Dari mesin pencari itulah, dua remaja inisial AM dan AD menemukan sebuah web jual beli organ tubuh manusia, seharga puluhan ribu Dollar. Pihak Kemkominfo sendiri masih mengkaji soal blokir atau tidaknya mesin pencarian buatan Rusia tersebut di Indonesia. (*)