MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Imam Fauzan menganggap remeh hasil survei Litbang Kompas.
Di mana partai berlambang Kabbah ini hanya berada di urutan 9 dengan presentasi,23 persen sekaligus dibawa ambang batas.
Survei Litbang Kompas dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 1.202 responden selama 25 Januari hingga 4 Februari 2023.
Responden dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sekitar 2,83 persen.
"Saya cuman mau ingatkan dua Minggu sebelum pemilihan 2019, survei PPP ada di angka 1 sekian persen. Paling tinggi 2,1 persen, seingat saya itu dua Minggu sebelum pemilihan. Dan toh terbukti kami bisa melebihi parlemen threshold," kata Imam Fauzan saat dikonfirmasi, Rabu (22/2).
Sehingga, kata dia survei tersebut menjadi pemacu kader PPP untuk bekerja bagaimana bisa lolos ambang batas 2024 nanti.
"Artinya survei tidak bisa berpacu malahan survei dasar PPP. Kalau Survei PPP di bawah 2,1 persen kita hargai, tapi tidak dihitung suara suara caleg," bebernya.
Pemilu 2024 mendatang DPP PPP sudah mematok bagaimana bisa mendudukan kadernya sebanyak 40 kursi di Senayan. Sementara di Sulsel semua Dapil terpenuhi karena dari 3 Dapil partai berlambang Kabba ini kosong di Sulsel III.
Adapun kader PPP yang lolos ke Senayan yakni Amir Uskara dari Sulsel I dan M Aras Sulsel II.
"Kemarin DPP sudah sampaikan, PPP yakin lebih dari parlemen threshold target minimal 40 kursi. Khusus di Sulsel, Insyaallah kita kirimkan tiga anggota DPR RI untuk Sulsel," tutupnya. (Fahrul/B).