Canangkan 1 Juta Polybag di Longwis, Danny Pomanto Tanam Dua Komoditi Tekan Inflasi

  • Bagikan
Pencanangan 1 Juta Polybag Pemkot Makassar di Longwis Geneva, Tamalanrea, Sabtu (25/2)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto atau akrab disapa Danny Pomanto menanam dua komoditi salah satu penyebab inflasi. Yakni Cabai dan Bawang Merah.

Danny Pomanto didampingi unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan OPD terkait dalam pencanangan Gerakan Terus Menanam, Satu Juta Polybag di 153 Lorong Wisata (Longwis) Geneva, Tamalanrea, Sabtu (25/2).

Kata Danny Pomanto, gerakan terus menanam ini sebagai langkah untuk mengantisipasi terjadinya inflasi di sejumlah bahan pokok. Terlebih, kondisi ini menjelang bulan suci ramadan.

"Jadi gerakan ini salah satu upaya kita mencegah inflasi. Ada 1 juta polybag kita sebar ke seluruh Longwis," ungkap Danny Pomanto, Sabtu (25/2).

Danny Pomanto mengajak masyarakat untuk terus semangat  bergerak dan mencari solusi dalam menghadapi inflasi. Beruntung, OPD Lingkup Pemkot Makassar kompak dalam hal menelan inflasi.

"Inflasi itu adalah tanda kemiskinan tetapi Kota Makassar punya solusi dan daya tahan ekonomi yang kuat seperi dilakukan hari ini," ujarnya.

Danny Pomanto berharap, melalui pencanangan tersebut Inflasi Makassar dapat turun 3 persen. Diketahui saat ini inflasi Makassar 5,93 persen. Padahal, Januari kemarin angka ini berada pada 5,88 persen.

"Naik sedikit makanya kita fight terus. Saya perintahkan Dinas Perdagangan untuk manfaatkan semua kontainer sebagai pusat pasar murah," tukasnya.

Danny Pomanto menambahkan penyebab terjadinya inflasi ada dua yakni harga pangan masyarakat mahal dan akibat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik.

"Kalau bahan bakar atau energy kita cuman diminta untuk menghemat bahan bakar utamanya bahan bakar fosil sebab kita tidak punya otoritas untuk harga bensin," ujarnya.

"Akan tetapi kalau harga pangan mengikuti harga pasar. Ini bisa kita intervensi. Kita punya dua gerakan besar yakni Pasar Murah dan pencanangan 1 Juta Polybag," tambahnya.

Tak hanya Disdag, kata Danny Pomanto, pihaknya memberikan arahan ke Dinas Koperasi dan UMKM memanfaatkan Kanrerong yang tidak dipakai digunakan sebagai pusat penjualan hasil tanaman di lorong.

"Hasil dari produk lorong dijual di situ, nantinya akan dibeli pemerintah kota dan dijual kembali ke masyarakat dengan harga jauh lebih murah dibanding di pasaran," paparnya.

Pria berlatarbelakang arsitek ini akan melakukan monitoring setiap minggu untuk gerakan ini. Tujuannya, memastikan pencanangan ini betul-betul terlaksana dengan baik.

"Semua kebutuhan masyarakat sudah terpenuhi dalam longwis. Mulai dari cabai, ikan, lobster dan sayur-sayuran ada di lorong wisata," pungkasnya. (*)

  • Bagikan