MAKASSAAR, RAKYATSULSEL- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto tidak menyetujui rencana perubahan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank Sulselbar dikonversi menjadi Bank Syariah.
Alasannya, kata pria yang akrab disapa Danny ini yakni dikhawatirkan performa dari Bank Sulselbar akan menurun.
"Kami sudah sepakat untuk dibahas itu nanti. Kan begini, itukan terus terang belum ada kesepakatan disitu. Termasuk saya tidak setuju, jelas Pemkot Makassar tidak setuju," ungkap Danny saat ditemui di Hotel The Rinra Makassar, Senin (13/3).
Kekhawatiran Danny dipicu karena uang milik Pemerintah Kota Makassar paling banyak di Bank Sulselbar. Ia mengatakan jika terjadi penurunan performa, maka tidak menutup kemungkinan akan ada penarikan modal besar-besaran dan berakhir dengan keruntuhnya (kolaps).
"Bisa kolaps, itu yang ditakuti yang paling banyak uangnya didalam kan, Pemkot Makassar jadi saya sudah pasti yang pertama khawatir," terang Danny.
Danny menilai saat ini kinerja dari Bank Sulselbar sudah sangat bagus jadi menyayangkan jika akhirnya Bank Sulselbar dikonversi menjadi Bank Syariah.
"Jangan ini yang diubah, inikan sudah bagus performanya kalau diubah nanti, apakah tambah bagus atau tidak, kan tidak ada yang tahu. Tapi yang mau dipaksa ini mau diubah, jelas saya tidak setuju," ujar Danny.
Maka dari itu, Danny menyarankan agar dilakukan saja pemisahan antara bank Sulselbar dan bank syariah, tanpa perlu dilakukannya konversi.
"Spin off bikin sendiri, jangan ini (bank Sulselbar) yang sudah berkembang dengan baik dan semua golongan yang ada disini tiba-tiba mau diubah," tutup Danny.
Diketahui, Rencana konversi dari bank pembangunan daerah (BPD) Bank Sulselbar menjadi Bank Syariah sudah mencuat sejak tahun lalu. (sasa/B)