JAKARTA, RAKYATSULSEL- Keberadaan tim U-20 Israel sebagai salah satu peserta Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia pada Mei-Juni 2023 mendatang menimbulkan polemik panjang. Sebagai negara yang tidak memiliki hubungan tegang dengan Indonesia, kehadiran pemain muda Israel di tanah air jelas banyak mendapat penolakan.
Bahkan, ormas Ahlulbait Indonesia berpandangan, jika rencana kehadiran Tim U-20 Israel itu sampai terealisasi, maka Indonesia telah mendapat musibah terbesar sepanjang sejarah kemanusiaannya.
“Indonesia pernah merasakan penjajahannya selama ratusan tahun pada abad kolonialisme Barat dan Timur di masa lalu,” kata Ketua Umum Ahlulbait Indonesia, Habib Zahir bin Yahya, Rabu (15/3).
“Kendati perjuangan bangsa Indonesia membuahkan kemerdekaan, penderitaan, dan kehormatan sebagai bangsa dan negara pada 1945, namun pengalaman pahit itu juga mengkarakterisasi, mengkonstitusi, dan melegitimasi Indonesia sebagai bangsa dan negara yang antipenjajahan serta siap membela pihak terjajah. Termasuk dengan membela Palestina yang sejak 1948 hingga hari ini terus dijajah secara genosidal oleh rezim zionis yang menyebut dirinya Israel,” paparnya.
Oleh karena itu, Ahlul Bait Indonesia (ABI) menolak keras kedatangan tim Israel U-20 ke Indonesia. Alasannya adalah sebagai berikut: Pertama, Habib Zahir, Tim U-20 Israel berstatus ilegal karena berasal dari negara Israel yang selamanya ilegal dan kolonial negara, sehingga tidak berhak mengirimkan perwakilan apapun ke negara legal dan merdeka manapun, termasuk ke Indonesia.