Anies Diminta Tak Terburu-buru Tentukan Cawapres

  • Bagikan
karikatur/rambo

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Relawan bakal calon Presiden, Mileanies Sulawesi Selatan mengharapkan kepada Anies Rasyid Baswedan agar tidak terburu-buru untuk menentukan calon wakil presiden. Apalagi beberapa partai lain belum menentukan siapa mereka akan dorong.

Seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih bimbang apakah akan mendorong Puan Maharani atau Ganjar Pranowo.

Sementara Koalisi Indonesia Bangkit (KIB) sudah sekitar 10 bulan belum menentukan usungan walau PAN, PPP dan Golkar sudah bisa mengusung satu paket.

Bahkan 3 Parpol ini sudah mulai memunculkan jagoan mereka, seperti Golkar sendiri mengharapkan ketua umum mereka, Airlangga Hartarto untuk maju, sementara PPP mendukung Sandiaga Salahuddin Uno sementara PAN mengharapkan paket Ganjar Pranowo- Erick Thohir.

Sedangkan PKB masih mengharapkan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berharap berpaket Prabowo Subianto, walau ada wacana ketua umum Gerindra tersebut menggandeng kader PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

Ketua DPW Mileanies Sulawesi Selatan Asri Tadda mengatakan walau Anies sudah membentuk tim kecil untuk menentukan kandidat wakil Presiden sebaiknya setelah Parpol lain menentukan jagoan mereka.

"Lawan kan belum ada sampai saat. Jadi kita harus melihat kontestasi politik dulu ada berapa lawan," katanya.

Sehingga kata dia figur cawapres yang saat ini hanya sebatas wacana saja. "Agar Cawapres nantinya juga bisa membawa kemenangan," jelasnya.

Pengamat Politik universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Andi Luhur Prianto mengatakan setelah mencukupkan syarat pengusungan, tantangan Anies berikutnya adalah memilih Cawapres yang akseptabel di seluruh partai pengusungnya.

"Di awal pembicaraan soal dukungan Anies, Demokrat dan PKS gigih mendorong tokoh internal masing-masing. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya, kedua partai ini mulai akomodatif dengan kepentingan Anies, untuk lebih pragmatis memilih pasangan Cawapres. Bahkan sudah dikuatkan pada kontrak," katanya.

Prioritas utamanya adalah figur yang mampu melengkapi dan menaikkan kekuatan elektoral Anies. Bukan lagi soal “partai apa dapat apa”, bahkan terakhir mereka menyerahkan pemilihan calon wakil ke tangan Anies sendiri.

"Koalisi perubahan tidak mau didikte soal Cawapres Anies. Semua memang perlu kalkulasi yang matang. Sikap dan keputusan politik dalam mengusung calon akan direspon oleh pihak lawan," bebernya.

Penentuan formasi paslon akan direspon secara berlawanan oleh kompetitor. "Sekali Koalisi Perubahan memutuskan Capres-Cawapres yang diusung, maka pihak kompetitor seperti Ganjar atau Prabowo akan merespons dengan memilih pasangan yang lebih kompetitif," jelasnya. (Fahrullah/B)

  • Bagikan