JAKARTA, RAKYATSULSEL- Di bulan ramadan ini, meski berpuasa nutrisi untuk tubuh harus tetap terjaga. Utamanya saat sahur agar kuat berpuasa sepanjang hari. Nutrisi dapat diperoleh dari makanan atau minuman.
Dosen Ilmu Gizi Universitas Hasanuddin, Syafrullah Amir SGz MPH mengungkap saat sahur harus perbanyak konsumsi zat gizi makro (makronutrien).
Zat makro ini jumlahnya lebih banyak di dalam tubuh sehingga menjadi sumber energi untuk menunjang tubuh melakukan berbagai aktivitas. Zat makro ini dibutuhkan dalam jumlah yang tidak sedikit.
Adapun zat gizi makro ini berasal dari karbohidrat, lemak serta protein. Syafrullah Amir menyarankan pada saat sahur, baiknya konsumsi makanan yang bisa membuat rasa kenyang lebih lama.
Misalnya karbohodrat yang bisa didapat dari nasi, kentang, umbi-umbian dan sebagainya. Makanan ini akan lama diserap tubuh, sehingga efek kenyangnya akan bertahan lama.
"Saat sahur konsumsi makanan yang bisa membuat rasa kenyang lebih lama, seperti karbohidrat kompleks contohnya nasi, kentang, ubi jalar, dan sejenisnya. Sumber makanan ini selain diserap lebih lama dan memberikan efek mengenyangkan, juga menjadi sumber energi utama untuk menjalani aktivitas sepanjang hari," jelasnya.
Selain menjadikan tubuh kenyang, zat gizi makro ini akan menjadi cadangan energi untuk tubuh. Sehingga, tubuh bisa beraktivitas sepanjang hari meski tanpa asupan.
"Saat puasa, zat gizi makro ini juga bisa menjadi cadangan energi," sambungnya.
Tidak hanya konsumsi karbohidrat, untuk menyeimbangkannya dapat dikonsumsi bersama sumber protein dan lemak.
Sumber protein sangat banyak. Ada jenis protein hewani dan nabati. Protein hewani yang berasal dari hewan seperti telur, ayam, ikan dan daging.
Jika memang diperlukan tambahan multivitamin atau suplemen juga bisa dijadikan alternatif untuk menjaga stamina tubuh.