Peluangnya lagi kata Bonggas, pada Pileg 2019, tingkat partisipasi pemilih di Sulsel diangka 78,1 persen. Artinya masih ada sekira 22 persen yang golput yang tidak memilih.
Artinya ini juga peluang bagi penantang baru. Bagaimana caranya untuk menggaet mereka untuk datang ke TPS untuk memilihnya.
"Karena mungkin mereka tidak datang memilih karena mereka anti politik, tetapi mungkin karena merasa belum mendapatkan sosok-sosok yang mereka pilih. Jadi semakin sering turun mempromosikan diri mungkin bisa jadi kunci," katanya.
Analisis politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Attock Suharto mengatakan sebenarnya petahanalah yang paling besar peluangnya untuk kembali terpilih pada pemilu berikutnya.
"Tetapi tidak dibisa dipungkiri bahwa dalam dua kali pemilu, mayoritas petahana tidak duduk lagi," jelasnya.
Kondisi tersebut kata dia bisa disebabkan beberapa hal, misalnya saat menjabat, petahana tidak menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya.Petahana banyak yang tidak produktif dan tidak kreatif dalam memformulasi aspirasi konstituennya.
Petahana banyak yang datang di saat butuh suara. Tidak memaksimalkan fungsi-fungsi kedewanannya untuk membantu masyarakat.
"Jadi momentum pemilu mesti dimanfaatkan dengan baik oleh para penantang, minimal memanfaatkan kelengahan petahana yang juga datang di saat baru mau pemilu," tukasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe memasang target tinggi pada kontestasi Pileg mendatang. Antaranya kursi DPR RI, Golkar Sulsel memasang target 10 kursi.
"Target kami 10 kursi. Tapi mungkin capaiannya cuma tujuh kursi untuk ke Senayan. Tapi itu sudah memenuhi target yang diharapkan DPP Partai Golkar," kata Taufan Pawe baru - baru ini.
Dia menyebutkan, untuk kursi DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota, Golkar Sulsel memasang target perolehan kursi setidaknya bisa mengusung tunggal di Pilkada.
Sehingga, kata Wali Kota Parepare dua periode ini, proses perekrutan Bacaleg Golkar tidak sembarangan. Di mana dimulai 200 persen kemudian dikerucutkan menjadi 100 persen, serta dilakukan seleksi ketat dengan menerapkan uji kelayakan dan kepatutan.
" Nanti kami bentuk tim. Apakah mereka siap lahir dan batin. Jangan sampai cuma siap lahir saja," tukasnya.
Sama halnya, Ketua DPW NasDem Sulsel, Rusdi Masse Mappasesu menerangkan, partai besutan Surya Paloh ini juga memasang target signifikan. Misalnya untuk kursi DPRD Provinsi dari 12 kursi menjadi 20 kursi di Pileg 2024.
"Ini supaya bisa mengusung sendiri calon Gubernur Sulsel. Artinya hari ini kita tidak usah bicara siapa calon gubernur namun kita harus persiapkan kendaraannya," terang mantan Bupati Sidrap dua periode itu.
Begitu pun untuk kursi DPR RI dan Kabupaten/Kota, NasDem juga mengamini memperoleh kursi signifikan. Yakni pada Pileg 2019, NasDem memperoleh 105 kursi Kabupaten/Kota dan empat kursi DPR RI.