MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sambut baik wacana pemerintah pusat yang akan menjadikan pembangunan Jalur Puncak II sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengatakan bahwa pihaknya berharap hal tersebut dapat segera terealisasi.
"Kami sangat menyambut baik jika memang sudah masuk program strategis nasional. Mudah-mudahan segera terealisasi," ucapnya, dikutip Kamis (11/5)
Dia menyebut bahwa Pemkab Bogor memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan pembangunan Jalur Puncak II yang menghubungkan daerahnya dengan Kabupaten Cianjur, tetapi terbentur dengan kemampuan anggaran.
"Kalau melanjutkan pembangunan menggunakan APBD Kabupaten Bogor, tidak memungkinkan, karena kebutuhan anggarannya sangat besar lebih dari Rp1 triliun," terangnya. Sekadar diketahui, pembangunan Jalur Puncak II yang juga disebut Poros Tengah Timur (PTT) itu secara keseluruhan membutuhkan lahan seluas 115 hektare.
Dari luas tersebut, 63 persennya merupakan tanah hasil hibah dari para pemilik lahan. Selebihnya, masih membutuhkan pinjam pakai kawasan hutan. Dirinya menerangkan secara konsep jalan itu memiliki panjang 62,8 kilometer, rencananya dibangun dalam dua tahap, tahap pertama sepanjang 48,7 kilometer menghubungkan wilayah Sentul Bogor hingga Istana Cipanas Cianjur, serta tahap dua sepanjang 18,5 kilometer yang menghubungkan Wargajaya Bogor hingga Green Canyon di perbatasan Karawang.
Untuk kebutuhan anggaran pembangunan Jalur Puncak II mencapai Rp5 triliun, mulai dari Sentul, Kabupaten Bogor, hingga Cianjur. ***