"Karena impor jauh lebih besar daripada produksi dalam negeri terutama produksi yang dibutuhkan untuk ekspor," lanjutnya.
Untuk menjaga kestabilan ekonomi, tidak perlu berpikir terlalu jauh.
Tetapi, harus melakukan pengelolaan apa yang ada sekarang bisa dikerjakan yaitu pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Itu sekarang yang harus dikembangkan.
"Terutama, dilakukan yang namanya pelatihan kewirausahaan perguruan tinggi dengan memberikan motivasi terhadap mahasiswa untuk dipersiapkan menjadi pengusaha paling tidak menjadi kesempatan bisnis," ungkapnya.
Paling tidak mempersiapkan pengusaha yang baru. Memang persoalannya sekarang mereka kekurangan modal.
Mungkin konsep idenya ada, tetapi modal untuk menjalankan bisnis masih kurang. Mereka terbentur pada kapital awal untuk menggerakkan usaha.
"Mestinya Kementerian Pendidikan kalau sudah melakukan pelatihan kewirausahaan, harus berbicara kepada pihak perbankan untuk diberikan modal agar mereka bisa berpeluang mengembangkan bisnisnya," ucap Abdul. (*)
(FAJAR)