MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Perebutan kursi legislator di internal Partai NasDem di Sulawesi Selatan pada Pemilu 2024 akan berlangsung sengit. Sejumlah figur potensial akan memanaskan persaingan merebut suara elektorat untuk parlemen Senayan maupun di DPRD Sulsel. Panas adem rivalitas antarcalon tak dapat dihindari. Pendatang anyar mengancam kursi kandidat petahana.
Pada Pemilu 2019, Partai NasDem menggebrak panggung politik di Sulawesi Selatan. Perolehan suara diraih secara fantastik dengan total suara partai 684.533.
Jumlah ini mengantarkan NasDem Sulsel memiliki 12 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulsel, sekaligus mengunci satu kursi pimpinan. Raihan tersebut hanya terpaut satu kursi dari Partai Golkar yakni 13, sekaligus menjadi jawara Pemilu 2019 di Sulsel.
Pada Pemilu 2014, Partai NasDem yang baru pertama kali ikut berkontestasi meraih tujuh kursi dengan akumulasi 316.421 suara. Cukup untuk membentuk satu fraksi di parlemen.
Menghadapi Pemilu 2024, Partai NasDem Sulsel mematok target tinggi. Untuk perolehan DPR RI ditargetkan menjadi enam kursi dari empat kursi yang ada saat ini.
Kader NasDem yang tembus di Senayan pada Pemilu 2019 adalah Rapsel Ali (almarhum) dari Dapil Sulsel Satu, Hasnah Syam dari Dapil Sulsel Dua, Rusdi Masse dan Eva Stevani Rataba dari Dapil Sulsel Tiga.
"Kami target bisa meraih enam kursi pada Pemilu 2024," ujar Ketua NasDem Sulsel, Rusdi Masse seusai menyerahkan daftar bacaleg ke KPU Sulsel, Mei lalu.
Rusdi mengatakan, adapun target pada DPRD Sulsel yakni menjadi pemenang dengan total 20 dari 12 kursi yang ada saat ini.
"Untuk sementara, bacaleg DPRD Sulsel 100 persen sesuai dengan kuota yang disediakan," kata dia.
Menurut dia, seluruh bacaleg NasDem adalah putra-putri terbaik Sulsel yang mengabdikan diri untuk mengawal kepentingan rakyat dengan restorasi perubahan. Rusdi mengatakan, target 20 kursi tersebut harus dicapai agar bisa mengusung sendiri kandidat gubernur pada 2024.
"Sudah saatnya kami bergandengan tangan untuk menjaga Pemilu 2024, agar aman dan damai. Semoga tahun ini bisa menjadi tahun politik yang bermanfaat bagi semua," ujar dia.
Ketua OKK Partai NasDem Sulsel, Tobo Haeruddin mengatakan optimistis meraih kemenangan pada Pemilu 2024. Hal ini diperkuat dengan komposisi bacaleg andal dan struktur yang komplet.
"Dengan komposisi baceg kami NasDem mulai pusat hingga daerah, sangat optimislah untuk menang di Sulsel 2024," sesumbar Tobo.
Menurut dia, pengalaman Pemilu 2019 lalu sudah memberikan dampak baik terhadap NasDem di Sulsel. Selain itu pada Pileg 2019 memberikan angin segar sehingga NasDem menang di beberapa daerah.
Oleh sebab itu, pada pemilu 2024, NasDem akan merebut pucuk kursi pimpinan di beberapa daerah termasuk kursi pimpinan ketua DPRD Sulsel.
"Target NasDem menang di Sulsel. Baik kursi ketua DPRD di tingkat kabupaten dan kota hingga provinsi. Ini kami optimis dapat," imbuh dia.
Di Pemilu 2024 NasDem menargetkan 6-8 kursi di DPR RI, sedangkan 20 kursi DPRD Provinsi dan 200 kursi DPRD kabupaten/kota.
Peneliti di PT Pentahelix Indonesia, Muhammad Asratillah mengatakan, sejak Rusdi Masse memimpin NasDem Sulsel, publik bisa melihat progres keterpilihan partai yang lumayan cepat naik.
"Bahkan bisa menandingi partai yang lebih senior dan terlebih dahulu membasis di Sulsel yakni Partai Golkar. Ini bisa dilihat dari capaian suara NasDem menempati urutan kedua di Sulsel," ujar Asratillah, Kamis (8/6/2023).
Asratillah mengatakan, ada tiga hal yang membuat NasDem Sulsel menguat akhir-akhir ini. Pertama, perekrutan figur yang cukup populer dan mengakar sebagai ketua-ketua partai di kabupaten dan kota.
Dia mengatakan, pilihan itu membuat NasDem semakin memiliki daya tarik di daerah-daerah dan secara psikologis membuat pemilih mau mempercayakan suaranya ke NasDem.
Kedua, sambung dia, mobilisasi program politik NasDem Sulsel yang cukup besar intensitas serta populis. Program yang sifatnya seremonial ataupun yang insidentil seperti inisiatif untuk merehabilitasi beberapa ruas jalan rusak, cukup menarik minat orang untuk bersimpati kepada NasDem.
Ketiga, komposisi caleg NasDem yang cukup berkualitas. Mantan-mantan kepala daerah, pengusaha yang cukup populer, hingga politikus senior direkrut masuk ke dalam struktur partai.
"Selama NasDem mampu mendisiplinkan mekanisme tandem antarcaleg mulai dari kabupaten, kota, provinsi hingga pusat, saya pikir NasDem Sulsel bisa memperoleh enam kursi di DPR RI," imbuh dia.
Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Adi Suryadi Culla berpandangan bahwa sejauh ini Partai NasDem mengalami tren positif di Sulsel. Di pilkada, pileg pada tahun sebelumnya membuat NasDem dianggap partai paling sukses mendongkrak elektabilitas di semua tingkatan.
"NasDem di Sulsel mengalami tren baik, dari pemilu tahun lalu hingga pilkada sehingga patut diperhitungkan," imbuh dia.
Manajer Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI) Nursandy Syam melihat komposisi bacaleg yang cukup seimbang di setiap dapil membuat NasDem Sulsel bisa mengamankan satu kursi setiap dapil, bahkan bisa bertambah.
"Hadirnya figur-figur kuat dalam satu dapil tentu akan punya peluang lebih besar untuk mendapatkan kursi bahkan menambah perolehan," kata Nursandy.
Menurut dia, NasDem harus mampu mengelola kekuatan caleg yang dimiliki untuk kepentingan partai. "Sebab dalam kontestasi Pileg banyak variabel yang akan ikut menentukan capaian," ujar dia.
Adapun pengamat politik dari Universitas Hasanuddin Hasrullah mengatakan Golkar dan NasDem memiliki peluang untuk menjadi pemenang Pemilu 2024 di Sulsel.
Menurut dia, Gulkar, kerap diterpa permasalahan internal, namun jelang pelaksanaan pesta demokrasi akhirnya solid.
"Dan, NasDem mempunyai reputasinya yang naik saat ini. Tapi, semuanya tergantung ke kader masing-masing," ujar dia.
Meski begitu, NasDem tetap patut waspada terhadap kekuatan partai lain seperti Demokrat, PDIP, PKB, dan PPP. "Karena semua partai ini pasti terus melakukan konsolidasi," kata Hasrullah.
Dirinya pun menyebutkan walau saat Pemilu dan Pilkada 2024 mendatang hanya selisih beberapa bulan saja, seluruh petinggi parpol memerintahkan kepada kader untuk fokus untuk memenangkan Pemilu lebih dahulu.
Hasrullah mengatakan, Pemilu 2024 pun tergantung putusan Mahkama Konstitusi (MK). Menurut dia, jangan sampai partai besar memiliki jagoan bisa mendulang suara, namun mereka tidak bekerja karena kebijakan yang akan menjadi anggota DPRD itu merupakan putusan partai.
"Walaupun pemilu nanti tertutup, tapi Parpol harus memberikan jaminan kepada kadernya sesuai kemampuan mereka, siapa yang meraih suara yang banyak dia akan dipilih (jadi anggota DPRD)," jelasnya. (Suryadi-Fahrullah/C)