MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Proyek Investasi Japparate di Kota Makassar akan memasuki tahap studi kelayakan atau Feasibility Study (FS) pada pekan depan.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Makassar, Noorhaq Alamsyah, mengatakan, tahap finalisasi sudah hampir selesai dan dijanjikan akan selesai pada pekan depan. "Kita dijanji itu sudah rampung pekan depan," Noorhaq, Senin (12/6/2023).
Noorhaq menyebut dalam kajian ini juga akan dipertimbangkan aspek manfaat gedung dalam hal pencegahan bencana. Seperti dari sisi infrastruktur.
Infrastruktur yang direncanakan akan mampu mengurangi risiko abrasi dan dapat menjadi tambahan untuk Pusat Sistem Utama (PSU) yang ada di Makassar. "Itu mencegah abrasi, bisa juga penambahan untuk PSU yang ada di Makassar,” terangnya.
Rancangan proyek yang telah ditampilkan oleh Pemerintah Kota (pemkot) juga mencakup pembangunan hutan kota di sepanjang jalur proyek tersebut.
Selain itu, konsep atap hijau (green rooftop) juga akan dibangun di atas gedung-gedung proyek. Ini merupakan salah satu upaya dalam menerapkan prinsip mitigasi bencana.
Dengan melalui tahapan studi kelayakan yang sedang dilakukan, proyek Investasi Japparate diharapkan dapat memberikan manfaat maksimal bagi Kota Makassar dan sekaligus mempertimbangkan faktor pencegahan bencana dalam pembangunannya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Makassar, Zulkifli Nanda telah membeberkan adanya potensi 15 ribu tenaga kerja yang bisa dihasilkan dari proyek ini nantinya.
Diharapkan ini bisa mengakselerasi perekonomian kota Makassar ke depan. "Jadi ada sekitar 15 ribu tenaga kerja, kita harap ini bisa terserap," jelasnya.
Diketahui, Japparate adalah salah satu proyek startegis Kota Makassar. Japparate atau jembatan layang tiga lantai yang rencananya akan dibangun di kawasan Anjungan Pantai Losari swpanjang 1,6 kilometer dengan nilai investasi Rp5 triliun. (sasa/B)