MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) menjadi sudut diskusi kunjungan Komisi V DPR RI di Sulsel. Baik PSN yang sedang berjalan, bahkan yang terkesan mangkrak.
Ketua Komisi V DPR RI Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras mengatakan pemantauan progres pembangunan sarana dan prasarana serta infrastruktur tentu tak lain untuk kepentingan masyarakat.
Kata dia, PSN tentu akan sangat berdampak untuk masyarakat dan tentu hal itu tidak boleh dibiarkan begitu saja jika beberapa proyek itu harus terlambat tanpa menerima alasan.
Seperti, perluasan Bandara Sultan Hasanuddin yang saat ini dapat dikatakan tidak berjalan karena lambatnya progres perampungannya.
"Untuk penyelesaiannya, kami minta kepada angkasa pura bahwa agar Bandar bisa slesai 100 persen sesuai dengan apa yang di targetkan," tukasnya, saat memberikan keterangan ke awak media, di Kantor Gunernur Sulsel, Kamis (15/6/2023).
Bahkan kata dia, jika memang perlu dilakukan melakukan penggantian atau menggunting para kontraktor jika memang mereka tidak mampu, pasalnya secara detail aturan sudah menjadi kesepakatan dalam perjanjian kontrak.
"Dalam kontrak sanksinya jelas, Kau penyedia jasa konstruksi tidak mampu melakukan pekerjaan yang diselesaikan. Maksud saya kontraknya diputuskan untuk menunjuk penyedia jasa yang baru agar bisa diselesaikan dengan segera," tegasnya.
Hal itu ia utarakan, pasalnya warga juga membutuhkan kejelasan sekaitan dengan kerampungan proyek itu.
"Kami agak sdkit mris, persoalan itu sudah 23 tahun tidak selesai-selesai dan saya kira bisa menjadi atensi dari Angkasa Pura maupun Dirjen Perhubungan Udara. karena lahan tersebut terlalu dekat dengan runway, sekitar 150 meter saja," paparnya.
Selain itu, Andi Iwan Darmawan Aras mengatakan, untuk PSN kereta Api Makassar-Parepare itu juga terbilang meleset dari target yang telah diharapkan sekaitan dengan jadwal perampungannya. Hanya saja kata dia persolan sosial menjadi salah satu faktor penghambatnya.