Adapun untuk bacaleg DPR RI untuk Dapil Sulsel 1 seperti H. M. Amir Uskara, Imam Fauzan, Huswan Husain, Nursyahadat Syam.
Kemudian Dapil Sulsel 2 yakni H Muh Aras, H Askar HL, H Nurhidayati Z, H Hatta Rahman, Muh Yasir. Terkahir, Dapil Sulsel 3 yakni Darwis Ismail, Hj Rismayanti, H Sahabuddin.
"Ada Ibu Risma Pak Jabbar backup nya, Ketua PPP di Pinrang, Pak Dharwis yang kemarin maju, ada namanya Muchtar Amma mantan Anggota DPR RI dari Hanura 2019-2014, Pak Ono asli Enrekang stafnya Pak Mentan, ada satu lagi orang kuat sekali," pungkasnya.
Kaitan hal ini, Asratillah selaku
Peneliti di PT. Penta Helix Indonesia menyebutkan, untuk DPRD Sulsel, PPP punya 7 kursi, namun jika dibandingkan dengan hasil pemilihan di tahun 2014 terjadi penurunan capaian kursi daru tujuh ke enam kursi.
"Banyak faktor yang bisa memoengaruhi penurunan kursi ini, bisa jadi karena infrastruktur partai yang tidak solid, ataukah komposisi caleg yang kurang diisi oleh figur-figur kuat," katanya.
Menurutnya, dari beberapa Surnas (Survei Nasional), capaian elektoral PPP masih cukup rendah, bahkan terancam tidak lolos Parlementary Treshold. Maka hal pertama yang mesti dilakukan oleh PPP adalah maksimalisasi mobilisasi suara untuk DPR-RI.
"PPP Sulsel mesti memonitoring secara serius upaya sinkronisasi upaya politik mulai dari caleg tingkat daerah hingga pusat," jelasnya.
Disisi lain kata dia, PPP secara politik punya akar tradisional di Sulsel. PPP seringkali diidentikkan sebagai representasi politik santri, baik yang tradisional ataupun modern.