MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kota Makassar segera mengumumkan pemenang tender proyek Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) pada tanggal 14 Juli 2023 mendatang. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Panitia Lelang Investasi PSEL, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar, Bau Asseng, Selasa (4/7).
Diketahui, sebelumnya sudah ada tiga calon investor yang lolos pada tahap tiga besar PSEL pada 22 Mei 2023 yang lalu. Pengumuman tersebut dapat dilihat pada laman website makassarkota.go.id. Berdasarkan surat Pemberitahuan Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran Pemilihan Mitra KSPI-PSEL Nomor: 060/Pamil-PSEL/MKS/IV/2023.
Para calon investor yang masuk tiga besar pada proyek PSEL ini yakni Konsorsium 4 diperingkat I dengan skor 83.20, Konsorsium 2 diperingkat II skor 74.31 dan Konsorsium 3 diperingkat III dengan skor 67.10. Para investor tersebut seluruhnya berasal dari China.
Bau Asseng menjelaskan pengumuman pemenang tender proyek PSEL ini sempat mengalami beberapa kali penundaan, yang sebelumnya dijadwalkan pada tanggal 28 Juni 2023 tapi karena cuti bersama Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah maka dipindahkan ke tanggal 7 Juli. Namun karena beberapa pertimbangan akhirnya ditetapkan tanggal 14 Juli 2023.
Alasannya, kata Bau Asseng, pihaknya menyadari pentingnya untuk melakukan konsultasi dengan beberapa pihak terkait yakni Kejaksaan Tinggi (Kejati), Kejaksaan Negeri (Kejari), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kementerian Hukum dan HAM serta Kepolisian Daerah (Polda) agar dalam pengerjaan proyek PSEL ini tidak menimbulkan permasalahan kedepannya.
Dengan rentan waktu yang panjang itu, Bau Asseng berharap dapat lebih siap dalam menentukan pemenang tender proyek PSEL ini.
"Maka rentan waktu yang kami ambil Insha Allah nanti ditanggal 14 Juli sudah ada pengumuman. Karena waktu yang panjang maka itu agar kami lebih siap menentukan hal ini," ujar Bau Asseng.
Sementara itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Makassar Muhammad Ansar mengatakan pengumuman tertunda dikarenakan adanya kehati-hatian dalam penentuan pemenang tender. Pasalnya, proyek ini merupakan hal baru di Kota Makassar, meskipun sudah ada beberapa daerah lain di Indonesia yang memiliki PSEL.
Apalagi, lanjut Ansar, Pihaknya telah melakukan kunjungan ke beberapa tempat untuk mempertimbangkan masalah-masalah yang ada, salah satunya adanya penolakan dari masyarakat terkait rencana pemilihan lokasi PSEL diwilayah mereka. Maka dari itu, Ansar menganggap keputusan yang telah diambil adalah yang terbaik.
"Terkait masalah masalah yang ada itu untuk sementara kita menganggap inilah mungkin yang terbaik. dan untuk membuktikan itu kita akan konsultasikan ke pihak tadi. Memang tertunda pengumuman karena ada kondisi kehati hatian yang kita pegang disitu," terang Ansar.
Setelah pengumuman pemenang tender dari proyek PSEL ini, maka selanjutnya adalah tahap masa sanggah hasil tender selama lima hari mulai tanggal 15-19 Juli 2023. Setelah masa sanggah, ada tahapan penerbitan surat penunjukkan pemenang tender pada tanggal 20-27 Juli 2023, tahapan terakhir yakni pada tanggal 28 Juli - 4 Agustus 2023 penandatanganan Perjanjian KSPI.
Pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar Ferdy Mochtar menjelaskan PSEL yang merupakan salah satu proyek stategis nasional ini ditargetkan rampung akhir tahun ini. Setelah pemenang tender ditetapkan, ground breaking PSEL di Kota Makassar ditarget dapat dilaksanakan enam bulan kemudian.
"Dokumen yang ditawarkan kepada investor memiliki target agar dalam waktu enam bulan setelah kontrak kerja sama ditandatangani, paling lambat pada bulan Desember, proses groundbreaking PSEl di Kota Makassar sudah dapat dilakukan," ucap Ferdy.
Meski adanya penundaan pengumuman pemenang tender, Ferdy mengatakan upaya terus dilakukan untuk tetap mengejar target tersebut agar investor mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat, yaitu melalui BLPS fisik dan memenuhi persyaratan pemilihan listrik sesuai dengan Perpres 35 Tahun 2018.
"Pada saat pemerintahan Jokowi ini mereka sudah terakui oleh negara bahwa PSEL sudah jalan sehingga mendapat dukungan APBN dari pusat," ucap Ferdy. (Sasha Anastasya/B)