MAKASSAR, RAKYATSULSEL -Tiga jemaah haji asal wajo pulang lebih awal (Tanazzul). yang sebelumnya berada pada kelompok terbang (Kloter) 39 harus pulang bersama dengan Kloter sembilan.
Diketahui, Tiga jemaah Tanazzul (pulang lebih awal) asal Wajo ialah Barlian Musa Matta, 73 tahun; Palle Paduppai Lasalengge, 98 tahun; dan Abdul Fattah Panggolong, 92 tahun.
Kepala Bidang Penerimaan dan Pemulangan PPIH Debarkasi Makassar, Wahyuddin Hakim menyampaikan, Tanazzul untuk tiga jemaah tersebut karena gangguam kesehatan.
Kata dia, ketiga jemaah haji asal wajo tersebut selama proses pelaksanaan ibadah haji di Saudi, tak sedikit waktu digunakan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit, dan hal itu menjadi dasar rekomendasi pemulangan lebih awal.
Ia menjelaskan, Kloter 39 yang tergabung dalam gelombang dua sejatinya sedang dalam proses transisi menuju Madinah dari Jeddah untuk melaksanakan Sunnah seperti ziarah ke makam Rasul. Berbeda dengan jemaah gelombang satu yang lebih dahulu tiba di Madinah sebelum puncak haji. Ketiganya terpaksa tidak menginjakkan kaki di Madinah.
"Dia tidak ke Madinah lagi, kalau di Madinah kan bukan lagi syaratnya Haji, tapi kalau memungkinkan ya harus ke sana. Kondisi kesehatan sudah harus dipulangkan cepat," terangnya, Rabu (12/7/2023).
Sekedar informasi Tanazzul ialah mutasi atau perpindahan satu kelompok terbang (kloter) ke kloter lain baik kloter awal atau kloter akhir. Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1444 H/ 2023 M ini ada 676 jemaah haji yang mendapatkan persetujuan untuk menjalani tanazzul.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan, Tahun ini tanazzul prioritasnya diberikan kepada jemaah haji risti (risiko tinggi) dan lansia.
"Kita perintahkan kepada seluruh staf untuk memprioritaskan jemaah yang risti lansia bisa dipulangkan lebih dulu atau tanazzul karena saya kira ini juga baik untuk kesehatan jemaah haji lansia dan risti ini agar bisa kembali ke Tanah Air dan tidak perlu menunggu lebih lama di sini karena kita tahu cuacanya sangat ekstrem dan berbeda dengan situasi di Indonesia," ujarnya di Jeddah. (Abu/A)