MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Pemerintah mulai merencanakan antipasi terhadap dampak El Nino yanng diperkirakan akan memuncak Agustus-September mendatang, yang tentu dapat mempengaruhi harga barang terutama harga bahan pokok.
Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan saat ini, alam mulai menunjukkan tanda-tanda dari dampak El Nino seperti beberapa sungai mulai berkurang debit airnya di beberapa wilayah, termasuk di luar negeri saat ini dan hal itu juga menjadi perhatian negara lainnya terhadap ketersediaan pangan nasional masing-masing negara.
“Memang harga komoditas kita agak khawatir, sungai-sungai di Indonesia sudah mulai kering, saya sudah janji beli beras di India satu juta ton, sekarang mereka (india, red) juga belum terpenuhi kebutuhannya,” sebutnya kepada awak media saat menghadiri acara Pembukaan Kongres ASEAN Arsitek ke-4 tahun 2023 di Makassar, Kamis (27/7/2023).
Ia menuturkan, saat ini harga kebutuhan pangan di dalam negeri saat ini masih terkendali, kecuali untuk komoditas telur dan ayam.
"Di dalam negeri kita kita masih stabil harga-harga selain ayam dan telur,” sebutnya.
Ia melanjutkan, rencana impor untuk bahan-bahan kebutuhan itu hanya akan dilakukan pada komoditas yang tidak mampu dipenuhi dan diproduksi di indonesia, “Yang kita impor seperti gandum kita kan tidak bisa tanam, kedelai juga,” paparnya.
“Yang kita bisa (produksi, red) padi, jagung, garam itu tidak akan kita impor, kecuali untuk (kebutuhan,red) Industri kita impor,” kuncinya.
Bahkan lebih jauh ia menyampaikan rencana pemerintah untuk memberikan bantuan kepada masyarakat, “Mulai Oktober-Desember kita akan luncurkan delapan triliun rupiah bantuan ke masyarakat,” bebernya.
Ia juga mengatakan bakal memberikan subsidi untuk masyarakat terkait dampak El Nino di Indonesia. Selain karena El Nino, menurutnya meroketnya harga ayam dan telur juga disebabkan oleh harga yang terlalu murah saat lebaran Idul Adha, sehingga induk ayam dipotong dan sekarang perlu waktu untuk dijual kembali.
"Soal ayam dan telur nanti pakannya kita subsidi, kalau naik lagi, ongkosnya kita tanggung agar cepat turun," kuncinya. (Abu/B)