Meski begitu, Danny menyebut di tanggal 26 Agustus harga tiket masuk berbeda dengan harga standar. Hal itu dikarenakan musisi yang masih dirahasiakan ini, memiliki jumlah fans yang besar. Sehingga, untuk menghindari membludaknya pengunjung di hari itu maka harga tiket dinaikkan.
"Ada yang tidak standar di tanggal 26 itu, karena akan dihadiri oleh grup band yang memiliki fans sangat banyak. Dengan pertimbangan keamanan maka harga tiket itu dinaikkan untuk membatasi orang hadir," terang Danny.
Pagelaran F8 ini masuk pada Kalender Event Nasional (KEN) 2023 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Event ini telah berlangsung sejak tahun 2016, namun karena adanya pandemi Covid-19 maka di tahun 2020 dan 2021 ini ditiadakan dan kembali terlaksana di tahun 2022.
Danny melanjutkan, perputaran ekonomi selama pagelaran F8 ini ditargetkan mencapai Rp50 milyar. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan total transaksi di tahun 2022 yakni Rp40 milyar.
Ia optimis target tersebut dapat dicapai karena melihat kondisi pertumbuhan ekonomi Kota Makassar 5,4 persen dan inflasi menyentuh angka 3,49 persen.
"Insya Allah F8 tahun ini transaksi kita lebih baik karena antusias masyarakat juga semakin baik, dan pertumbuhan ekonomi kita juga naik terus. Saya yakin ini akan menambah jumlah transaksi kita tahun ini," jelas Danny.
Sementara itu, Direktur PT Festival Delapan Indonesia, Sofyan Setiawan mengatakan negara-negara yang terkonfirmasi tidak hanya sekadar hadir di F8, tapi juga terlibat di beberapa sektor.
"Jadi mereka terlibat di beberapa sektor, seperti fashion, food, hingga film," ujar Sofyan.
Sofyan menyebut perbedaan mencolok pada F8 tahun ini yakni keberadaan fashion desainer dari lima negara ASEAN. Diantaranya, Singapura, Thailand, Vietnam, Laos, dan Philipina.
"Tahun ini ada desainer dari lima negara dan itu kita akan kolaborasikan dengan teman-teman desainer lokal," ungkap Sofyan. (Shasa/B)