MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Bakal calon presiden dan calon wakil presiden ditantang untuk adu gagasan di dalam kampus. Pimpinan perguruan tinggi di Sulawesi Selatan telah menyiapkan "panggung" bagi kandidat yang ingin kampanye sekaligus sosialisasi program dan buah pikiran mereka tentang masa depan Indonesia.
Sejumlah kampus di Makassar, membuka ruang bagi bakal calon presiden, wakil calon presiden, dan bakal calon anggota legislatif untuk kampanye dan sosialisasi mengenai ide dan gagasan mereka. Langkah ini dilakukan pihak perguruan tinggi di Makassar merespon Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang akan merevisi regulasi terkait kampanye Pemilu 2024.
Revisi itu sebagai tindak lanjut atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan peserta pemilu berkampanye di fasilitas pemerintah dan pendidikan termasuk lingkup kampus. Sejauh ini, Badan Eksekutif Mahasiswa dan Universitas Indonesia telah membuka diri dan mengundang bakal capres untuk berbagi pengalaman dan membangun citra di dalam kampus
Rektor Universitas Negeri Makassar, Profesor Husain Syam menegaskan bahwa UNM selalu siap kepada capres dan cawapres untuk adu gagasan di kampus Orange.
"Kalau ditanya UNM siap atau tidak, jauh hari, kami selalu siap kepada figur capres dan wakil untuk adu ide dan gagasan," kata Husain, Rabu (6/9/2023).
Kendati demikian, Husain menegaskan bahwa kampus menjadi ruang debat bagi capres atau cawapres, asalkan semua pihak meninggalkan atribut warna politik. Dia mengatakan, bila hadirnya calon kontestan di dalam kampus maka warna-warni atribut berupa partai politik sejatinya bisa ditanggalkan. Hini dengan tujuan, tidak adanya politik praktis.