MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto telah menginstruksikan kepada Dinas Perdagangan Kota Makassar untuk segera menggelar Operasi Pasar dalam waktu dekat.
Langkah tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas harga beras yang saat ini mulai merangkak naik. Operasi Pasar ini nantinya akan menjual beras dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp11.500 per liternya.
"Saya perintahkan, Dinas Perdagangan untuk Operasi Pasar di pasar. Jadi kami buka di harga HET Rp11.500, jangan beli beras yang mahal," terang Danny Pomanto, saat ditemui di kediaman pribadinya di Jalan Amirullah, Senin (18/9).
Danny Pomanto mengaku telah berkoordinasi dengan Bulog (Badan Urusan Logistik) untuk memastikan pasokan beras tersedia untuk Operasi Pasar ini.
"Kami yang beli langsung (beras) nanti kami jual di pasar-pasar. Masa penghasil beras, ini juga bagus supaya petani banyak untung," ucap Danny.
Danny menyebut kenaikan harga beras dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya karena harga gabah yang mulai merangkak naik. Seperti, kata dia, laporan yang diterimanya bulan lalu harga gabah dikisaran harga Rp7 ribu, tetapi dibulan ini sudah menjadi Rp7.900.
Kondisi ini, kata Danny, dapat memicu terjadinya inflasi karena meskipun harga merangkak naik tetapi permintaan tetap tinggi.
"Tapi yang beli itu menengah ke atas, dia tidak peduli naik atau tidak. Dia tetap beli, begitu dia beli dengan mahal terjadi inflasi. Kan begitu rumus inflasi, dia beli dengan kenaikan harga," terang Danny.
Meski begitu, Danny menuturkan saat ini pemerintah pusat telah mengambil langkah-langkah konkrit seperti gerakan pangan untuk kalangan pra sejahtera, untuk menjaga stabilitas harga beras bagi mereka yang kurang mampu.
"Ada gerakan pangan dari pusat untuk kalangan pra sejahtera, aman itu," tutup Danny.
Diketahui, beberapa waktu lalu, Bulog Cabang Makassar bersama Pemerintah Kota Makassar mulai menyalurkan bantuan cadangan pangan beras tahap II 2023 kepada 42.227 Kelompok Penerima Bantuan (KPM) di Kota Makassar. (Shasa/B)