MAKASSAR, RAKYATSULSEL -- Aktivitas jual beli di Pasar Butung Makassar kembali normal pasca bentrokan dua kelompok massa, pada Selasa (3/10/2023) dini hari. Mengingat buntut dari bentrokan tersebut, pasar yang terletak di Kecamatan Wajo, Makassar, itu langsung dijaga ketat ratusan personel keamanan.
Pantauan Rakyat Sulsel di Pasar Butung Makassar, sekitar pukul 02.00 Wita, Rabu (4/10/2023), para pedagang kembali beraktivitas seperti hari-hari sebelumnya.
Lapak pedang yang terletak di lantai satu, dua dan tiga kembali dibuka dan melakukan aktivitas jual beli. Begitu juga dengan sejumlah masyarakat tampak datang ke pasar itu untuk berbelanja.
Meski situasi pasar sedikit lengang, namun kondisinya aman dan kondusif. Beberapa personel kepolisian dari Polres Pelabuhan Makassar dan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Makassar tampak masih berjalan di sekitar pasar.
Kondisi ini berbeda dengan dua hari terakhir, setelah Perusahaan Daerah (PD) Pasar Makassar Raya mengambil alih pengelolaan Pasar Butung dari Koperasi Serba Usaha (KSU) Bina Duta.
Seorang pedagang Pasar Butung yang ditemui Rakyat Sulsel menuturkan, kondisi di pasar tersebut kembali normal.
"Iye aman mi. Tidak kayak kemarin, was was ki menjual. Pembeli juga tidak ada yang datang karena mungkin takut," ujar Ani, seorang pedagang pakaian di Pasar Butung.
Diapun berharap pengelolaan Pasar Butung kedepannya bisa lebih baik lagi. Begitu juga kisruh yang saat ini sedang terjadi diharap segera selesai agar pedagang bisa tenang.
"Pasti berharap bisa lebih baik lagi pengelolaannya. Kita juga berharap kasi selesai mi karena tidak tenang ki menjual kalau begini kondisinya," harap Ani.
Direktur Teknik PD Pasar Makassar Raya, Syamsul Tanca menjelaskan, pihaknya telah mengambil alih pengelolaan pasar tersebut sebagaimana petunjuk Jaksa dalam penyelamatan aset Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.
"Kita diperintahkan kejaksaan untuk menyelamatkan aset di Pasar Butung, sekaligus untuk menjaga ketenangan, dan kedamaian pedagang," kata Syamsul kepada Rakyat Sulsel.
Syamsul menegaskan semua yang dilakukan pihaknya semata untuk penyelamatan aset Pemkot Makassar. Begitu juga dengan proses pengambilalihan pengelolaan pasar tersebut, ketenangan pedagang kata dia lebih diutamakan.
"Jadi misi kita itu jangan sampai menganggap aktifitas pedagang. Kalau dua hari lalu bukan ditutup tapi ada kondisi yang tidak memungkinkan," ujarnya.
Mengingat pasar tersebut sudah dalam penguasaan PD Pasar Makassar Raya, Syamsul menyampaikan perlahan pihaknya akan melakukan pembenahan. Termasuk merapikan dokumen-dokumen yang sebelumnya dikelola oleh KSU Bina Duta.
"PD Pasar sudah menduduki dan sementara mengendalikan semua, sementara kita benahi dan kondisikan bagaimana supaya lebih bagus, dan kita pastikan tidak menganggu pedang," tutur Syamsul.
Salah satu langkah awal yang akan dilakukan PD Pasar Makassar Raya dalam pembenahan Pasar Butung yakni pendatang bagi ratusan pedagang yang sempat dikeluarkan paksa oleh KSU Bina Duta.
Termasuk puluhan lapak yang sempat disegel pihak KSU Bina Duta disebut bakal dibuka. Hal itu dilakukan mengingat dalam lapak tersebut terdapat jualan para pedagang.
"Kita akan rapikan semua data, termasuk ratusan pedang yang dikeluarkan paksa (KSU Bina Duta), termasuk juga puluhan ruko yang ditutup paksa sementara barang pedagang ada di dalam," sebutnya.
"Ada sekitar 30 lebih ruko dikunci, kita tidak tau itu ada persolan apa dan langsung dikunci, sementara masih banyak barang pedang di dalam," sambungnya.
Sementara kondisi pasar yang masih belum secara utuh kondusif, Syamsul mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Pelabuhan Makassar untuk melakukan pendampingan dalam hal pengamanan di pasar tersebut.
"Jadi polisi hanya mendampingi, tidak mengatur apa yang ada di dalam pasar. Kita sudah bicara dengan Kapolres Pelabuhan Makassar dan siap membantu kita, tapi dari segi keamanan, pengelolaan internal pasar dari PD Pasar," kuncinya.
Sebelumnya, Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Yudi Frianto menyampaikan, personel yang diturunkan dari Polres Pelabuhan sekitar 200 orang, dari Polda Sulsel 100 orang, dan Satpol PP Kota Makassar 60 orang.
"Pengamanannya di sekitar pasar butung karena diperkirakan massa akan menduduki pasar butung sehingga kita mengantisipasi agar tidak terjadinya keributan seperti yang kemarin," ujar Yudi.
Diceritakan Yudi, setelah pengambil alihan pengelolaan Pasar Butung oleh PD Pasar Makassar Raya dari KSU Bina Duta, kegiatan pedagang telah kembali seperti biasa.
"Situasinya pasca pengambil alihan, tadi siang kegiatan dari pedagang sudah seperti biasa atau normatif," ujarnya.
Namun karena terjadi bentrokan pada Selasa subuh tadi, Yudi menuturkan pihaknya melakukan upaya antisipasi.
"Takutnya dari pihak yang memang mau jadi provokator atau pihak yang mau merusak, kami sudah antisipasi," ujarnya.
Yudi pun menegaskan, pihaknya akan memberikan pengamanan ketat selama 24 jam di sekitar Pasar Butung.
"Penjagaan di sini 24 jam, karena kita mengamankan aset daerah. Perkiraan, kami tidak bisa menargetkan, namun yang pasti kami 24 jam siap menjaga," pungkasnya. (Isak/B)