Dampingi Prof Nazaruddin Umar, Bunyamin Yafid Ceritakan Perjalanan Imam Besar Istiqlal Temui Raja Arab

  • Bagikan
Prof Nazaruddin Umar memenuhi undangan Raja Salman Hadir menyambangi Kerajaan Arab Arab.

ARABSAUDI, RAKYATSULSEL- Menjadi sebuah kesyukuran bagi H Bunyamin Yafid berkesempatan mendampingi Gurutta, Prof Nazaruddin Umar memenuhi undangan Raja Salman Hadir menyambangi Kerajaan Arab Arab.

Undangan tersebut dalam rangka konferensi Lembaga Khadimul Haramain yang digelar di gedung Markas Malik Salman Madinah.

Imam Besar Istiqlal sekaligus Ketua Umum PP As'adiyah ini mendapatkan undangan dan menjadi bagian dari 10 tokoh ulama yang hadir.

Adapun sepuluh ulama yang mendapatkan undangan dan berkesempatan hadir antara lain DR. Muhammad Abd Kariim Al-‘Isiy selalu penasehat Diwan Malakiy, Sekjend Organisasi Islam Dunia. DR. Sa’ad bin Nashir As-Syithri selaku penasehat Diwan Malakiy Anggota dewan Ulama Senior Besar, DR. Abdul Aziz bin Muhammad bin Said, Mantan Anggota Dewan Pengajar di Ushuluddin Riyadh. Selanjutnya DR. Umar bin Mushlih Al-Husainy, Anggota Dewan pengajar di fakultas Hadits Universitas Islamiyah. DR. Syauqi ‘Allam Mufti Republik Arab Mesir Syekh Ahmadu WaladulMuratib Walad Habiburtahman Mufti Murthaniyah, Syekh Arsyad Madaniy Prof. Nasharuddin Umar selaku mam Mesjid Istiqlal Jakarta, ketua umum PP As'adiyah dan Dr. Muhammad Baqsyis selaku nggota Dewan Pengajar di Fakultas Adab di Agadir Maroko. Dan Nasaruddin Umar yang juga didapuk menjadi Dewan pengawas Penasehat, pada lembaga dar hadist Nabawu syarif milik raja salman kerajaan Arab Saudi

Dalam pertemuan itu Gurutta prof Nazaruddin umar berkesempatan menyampaikan keramahan masyarakat Indonesia. Prof Nazaruddin juga menceritakan bahwa masyarakat Indonesia banyak yang memasang photo Raja Salman, "Karena dengan melihat itu, kita teringat akan masjid Nabawi, di mana kota Rasulullah SAW," ujarnya.

Prof Nazaruddin Umar juga menyampaikan bahwa Indonesia termasuk Negara Muslim terbesar namun masih perlu pembinaan dai atau ulama karena di Indonesia 1 dai atau kiyai ada 1200 jamaah, masih tidak sebanding.

Dalam konferensi tersebut Prof Nazaruddin mengungkapkan Indonesia adalah Negara yang menjadi pusat perhatian karena toleransinya. (*)

  • Bagikan