MASAMBA, RAKYATSULSEL- Workshop Refleksi Bersama Program MADANI oleh Perkumpulan Wallacea, bertempat di Aula Warkop Dg Azis, Sabtu (14/10).
Workshop ini diikuti 41 peserta utusan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara.
Kegiatan ini dipandu Dewan Pengawas Sulawesi Community Foundation (SCF), Bahrianto Bahtiar dan Ketua Badan Pengurus Perkumpulan Wallacea, Zaenal Abidin.
"Dua mantan aktivis Makassar ini akan memandu jalannya kegiatan Workshop sehingga lebih hidup," ungkap Direktur Eksekutif Perkumpulan Wallacea, Basri Andang ketika memberikan pengantar pada Workshop tersebut.
Dikatakan, setidaknya ada tiga target dari pertemuan, pertama tersampaikannya program kepada penerima manfaat, kedua terlaksananya kegiatan program dan ketiga, terinventarisir apresiasi, saran dan masukan dari penerima manfaat.
Dijelaskan, USAID MADANI merupakan inisiatif peningkatan kapasitas Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang berperan aktif dalam pembangunan daerah, termasuk di Kabupaten Luwu Utara dalam tiga tahun terakhir yang dilakukan Perkumpulan Wallacea sebagai mitra utama (Lead Partner).
Melalui program ini, Perkumpulan Wallacea mendapatkan bantuan teknis berupa pengembangan antara lain, manajemen kelembagaan, advokasi, transparansi anggaran dan analisis sosial.
Selain lanjut Basri, pihaknya juga melakukan advokasi transparansi penggunaan dana desa dengan memperkuat kelompok rentan di desa.
Pada proses ini Perkumpulan Wallacea melibatkan Simpul Belajar Lamaranginang (SBL) sebagai referensi dari OMS di kabupaten berjuluk Bumi Lamaranginang ini.
"Kami libatkan SBL sebagai referensi dari OMS di Luwu Utara guna bersama-sama mengawal program penggunaan transparansi dana desa menuju desa inklusi," papar Basri.
Saat ini sudah ada sudah ada lima desa di Kabupaten Luwu Utara dijadikan piloting desa inklusi dan siap direplikasi ke seluruh desa di Kabupaten Luwu Utara. (Abdul Aziz)