WAJO, RAKYATSULSEL - Bupati Wajo, Amran Mahmud menghadiri silaturahmi Pemerintah Kabupaten Wajo dengan para pedagang pasar Tempe di Ruang Pola Kantor Bupati, Selasa (24/10/2023).
Silaturahmi tersebut juga dirangkaikan dengan sosialisasi pemanfaatan pasar tempe yang telah selesai dibangun.
Amran Mahmud mengatakan, Pasar Tempe telah diserahkan pengelolaannya oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kementerian PUPR RI kepada Pemkab Wajo pada bulan September lalu.
"Insya Allah, kita akan segera atur dengan sebaik baiknya untuk penempatan pedagang agar bisa diresmikan secepatnya," ungkapnya.
Amran Mahmud menegaskan kalau dalam pengaturan tidak ada kepentingan pribadi didalamnya. Bahkan tidak boleh ada bayar membayar karena memang sudah dibiayai oleh negara.
"Kalau ada yang meminta pembayaran agar dilaporkan saja," tegasnya.
Ketua DPD PAN Wajo ini mengungkapkan, Pasar Tempe akan menjadi pasar percontohan di Indonesia Timur sehingga para pedagang dan pemangku kepentingan diharapkan memiliki kesadaran bersama untuk merawat pasar tempe ini.
Sebelumnya, Kepala Disperindagkop dan UKM Wajo, Andi Aso Ashari melaporkan, sebanyak 870 lods yang tersedia termasuk pelataran dan jumlah kios sebanyak 70 unit.
Dia menjelaskan, dalam penataan Pasar Tempe ini, tidak ada lagi pedagang yang melantai. Semua dapat tempat. "Kita prioritasjan dulu yang memiliki SIPT/sertifikat," pungkasnya.
Sekadar diketahui, dalam pertemuan tersebut para pedagang menyepakati sistem lotre (undian) dalam penempatan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Komisi II DPRD Wajo, Sudirman Meru, Kepala OPD, Kapolsek Tempe, Camat Tempe, Forum Penyelamat dan ratusan pedagang pasar Tempe. (*)