MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai koalisi pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud Md menggodok calon ketua tim pemenangan di Sulawesi Selatan pasca Danny Pomanto 'undur diri'. Sejumlah kriteria dimunculkan, termasuk sosok dari kalangan milenial. Nama Udin Malik Saputra dan Fadli Ananda mulai mengemuka.
Udin Malik merupakan anak mantu Wali Kota Makassar, Danny Pomanto. Dia juga merupakan bakal calon legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Munculnya nama Udin Malik tak dipermasalahkan oleh mertuanya. Menurut Danny, Udin Malik memiliki kemampuan yang mumpuni seperti memiliki public speaking yang bagus, pengalaman di bidang sosial yang luas, serta kemampuan berorganisasi yang baik.
"Dia organisatoris. Dia paham posisinya, sangat hormat terhadap senior, dan bisa merangkul teman-teman milenial," ujar Danny, Selasa (31/10/2023).
Danny mengatakan, kemampuan menghormati senior sangat penting karena bila terpilih jadi ketua tim Ganjar-Mahfud di Sulsel, Udin dapat memberikan kenyamanan kepada senior untuk bekerja sama.
"Yang terpenting bisa menjamin kenyamanan senior. Kalau saya, dr udin itu sangat menghormati itu," imbuh dia.
Meski begitu, Danny menegaskan dirinya tidak mendorong Udin Malik menjadi sosok penggantinya. Hanya saja, usulan nama Udin Malik muncul dari tim pemenangan.
"Tapi ini bukan endorsement dari saya, itu tergantung dari teman-teman," ujar Danny.
Danny mengatakan nama Udin muncul bukan dari dirinya melainkan usulan dari tim pemenangan. Ia mengaku memiliki prinsip untuk tidak mendorong anggota keluarganya dalam kepentingan politik.
"Saya prinsipnya, selama bukan saya yang endorse. Karena saya, kan, tidak mau endorse kalau berhubungan dengan keluarga," terang Danny.
Meski menjadi salah satu usulan, Danny mengaku sempat menyatakan kepada tim pemenangan untuk melakukan analisis mengenai Udin terlebih dahulu.
"Dia milenial. Itu salah satu yang diusulkan ke saya. Makanya saya bilang bagus untuk dianalisa baik-baik, siapa tahu ada orang yang lebih mampu," ucap Danny.
Maka dari itu, Danny mengatakan tidak mengintervensi pada pemilihan sosok pengganti dirinya sebagai ketua TPD.
Ia mengaku menyerahkan keputusan kepada tim pemenangan dan Udin jika diminta untuk memimpin TPD Ganjar-Mahfud.
"Tapi kalau itu permintaan, dr Udin mau, teman-teman tidak ada yang mampu juga. Saya kira terserah dr Udin, saya tidak mau campur," kata dia.
Sebelumnya, Danny mendorong kalangan milenial untuk memimpin tim pemenangan Ganjar-Mahfud. Dia mengatakan, saat ini pertarungan politik generasi muda. "Iya, 52 persen suara adalah gen Z dan milenial. Nasional 54 persen, dominan sekali," jelasnya.
Ketua Partai Hanura Sulawesi Selatan Amsal Sampetondok menegaskan bahwa saat ini partai koalisi di Sulsel masih berembuk untuk mencari figur atau sosok pengganti Danny Pomanto. Rencananya, dalam pekan ini ketua-ketua partai koalisi akan bertemu untuk menentukan satu nama.
Amsal menyebutkan bahwa ada kriteria khusus yang diperlukan untuk menjadi ketua TPD Ganjar-Mahfud di Sulsel. Pertama, kata dia, dari kalangan politisi, milenial, populer, dan pengusaha.
Lantas siapa sosok figur yang menghampiri kriteria tersebut? Amsal mengatakan, kedua nama itu berasal dari internal PDIP yaitu caleg DPRD Provinsi Sulsel dapil Makassar A, Fadli Ananda Udin Malik. Fadli merupakan sosok milenial sekaligus Direktur PT Ananda Idy Bahagia.
"Sosok ketua tim itu bersedia menjadi ketua TPD di Sulsel dan memiliki jiwa fanatik serta siap total bekerja untuk pemenangan Ganjar-Mahfud di Sulsel. Kami masih menunggu nama dari partai lain," imbuh Amsal.
Ketua Perindo Sulsel, Sanusi Ramadhan mengatakan ketua tim pemenangan Ganjar-Mahfud di Sulsel berasal dari kalangan milenial. Selain itu, sosok tersebut bisa melanjutkan strategi yang telah disusun oleh Danny Pomanto.
"Kami belum mengantongi nama. Kami akan segera koordinasi dengan partai koalisi lainnya," ujar Sanusi.
Juru Bicara PDIP Sulsel Iqbal Arifin mengatakan sosok pengganti Danny harus berasal dari kalangan milenial. Alasannya, jumlah pemilih dari segmen ini cukup besar di Sulawesi Selatan.
"Kita akan berembuk untuk memilih milenial. Danny tetap ikut dalam tim pemenangan," ujar Iqbal.
Iqbal memastikan mundurnya Danny tidak dipicu oleh tekanan dari pihak manapun. Menurut dia, mundurnya Danny semata-mata karena posisinya sebagai kepala daerah yang tidak sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).
Wakil ketua DPD PDIP Sulsel itu menegaskan akan pasang badan apabila ada kader yang mendapat tekanan politik. Menurut dia, PDIP memiliki instrumen kekuatan di tingkat pusat sehingga jika ada perlakuan tak bagus ke kader, akan dikawal.
"Danny Pomanto hanya mundur sebagai Ketua TPD Ganjar-Mahfud di Sulsel. Tapi tetap menjadi king maker pemenangan," ujar dia.
Menurut Iqbal, mundurnya Danny Pomanto dari posisi Ketua TPD Ganjar-Mahfud merupakan imbauan dari PDI Perjuangan. Ini merupakan upaya mematuhi regulasi yang ada.
"Jadi sebenarnya kita tidak tahu, apakah tim pemenangan ini sama dengan tim kampanye. Tapi kalau memang sama berarti kepala daerah itu harus cuti," ujar Iqbal.
Tim Prabowo-Gibran
Sementara itu, Partai Gelora sebagai salah satu partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju pasangan Prabowo Gibran optimistis memenangkan Pilpres 2024 di Sulawesi Selatan.
"Di Sulawesi Selatan, potensi pasangan Prabowo-Gibran untuk memperoleh suara tertinggi sangat terbuka," kata Sekretaris Gelora Sulsel, Mudzakkir Ali Djamil.
Menurut dia, hal itu tergambar dari hasil pilpres sebelumnya, juga koalisi partai yang sangat solid dan banyaknya tokoh Sulsel yang memberikan dukungan kepada Prabowo. Dia optimistis pasangan Prabowo-Gibran akan memperoleh suara tertinggi di Sulawesi Selatan.
"Melihat surveI terkini, solidnya partai koalisi, dan banyaknya tokoh masyarakat yang bergabung memberikan dukungan, pasangan ini akan menjadi pemenang di Sulsel," ujar dia.
Partai Gelora Sulsel akan all out bekerja untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Dalam waktu dekat seluruh partai pengusung bersama relawan akan melakukan konsolidasi. Menurut Mudzakkir, pihaknya segera dibentuk Tim Pemenangan Prabowo-Gibran yang akan terdiri dari unsur partai pengusung dan pendukung, jaringan relawan, tokoh masyarakat, ulama dan akademisi.
"Partai Gelora Sulsel akan mengusulkan beberapa tokoh sebagai ketua tim pemenangan, diantaranya Ketua Gerindra Sulsel Andi Iwan Aras, mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mewakili Golkar dan mantan Bupati Takalar Syamsari yang juga sebagai Ketua Gelora Sulsel," beber Mudzakkir.
Dia menyampaikan bahwa Partai Gelora Sulsel juga rencana akan mengusulkan Mentan Andi Amran Sulaiman sebagai ketua TPD. Hanya saja karena kini masih menjabat menteri yang baru dilantik tentunya akan fokus melaksanakan tugasnya. Jadi, nama-nama tersebut tentu sudah sangat dikenal sepak terjangnya, dan kemampuannya dalam mengkonsolidasi tim serta punya jaringan luas.
"Insyaallah siapapun nantinya yang dipilih memimpin tim pemenangan, Partai Gelora Sulsel siap bekerja sama dan all out menjadikan pasangan Prabowo-Gibran sebagai pemenang di Sulsel," kata dia.
Sedangkan, DPW Partai Amanat Nasional (DPW) PAN Sulsel, yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendorong Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (AAS) sebagai ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Prabowo-Gibran di Sulsel.
"Kami berharap ketua tim itu dipimpin oleh tokoh Sulsel. Ada beberapa orang saya kira yang mumpuni di sini. Salah satunya adalah pak Mentan Andi Amran Sulaiman," kata Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Irwandi Natsir.
PAN adalah bagian dari KIM mendukung dan mengusung Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024. Dengan demikian soal ketua tim di daerah perlu dibicarakan bersama.
"Kalau bicara soal ketua tim, kami memandang perlu karena yang mendukung pak Prabowo-Gibran adalah gabungan partai besar ada Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PSI, PBB, dan Gelora," imbuh dia.
Lebih lanjut, anggota DPRD Sulsel itu menuturkan, sosok Amran Sulaiman dinilai layak ketua TPD Prabowo-Gibran di Sulsel karena memiliki pengaman serta jejaring yang kuat.
"Andi Amran Sulaiman ini adalah sosok tokoh yang kita harapkan bisa meraih kemenangan tim Prabowo-Ganjar di Sulawesi Selatan," tuturnya.
Kondisi itu, kata Irwandi, bahwa AAS kan sudah buktikan beberapa waktu lalu menghadirkan Prabowo di Sulsel. Dari 2.264 kepala desa yang hadir. Lebih dari 2060 desa sehingga hampir 90 persen kepala desa hadir semua menghadiri kegiatan kepala desa yang hadirkan Prabowo.
"Oleh karena itu, salah satu identifikasi. Maka kita berharap pak Amran sudah menjadi perekat di antara semua partai besar," katanya. (*)