MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Komisi pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar telah menetapkan tiga lokasi pelaksanaan kampanye akbar untuk partai politik (Parpol) yakni Lapangan Karebosi, BTP dan Hertasning. Namun tiga hari masa kampanye berlangsung Parpol belum menerima jadwal dimana mereka bisa melakukan kampanye.
"Belum (terima lokasi kampanye)," kata ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) NasDem Kota Makassar, Mario David saat dikonfirmasi harian Rakyat Sulsel, Kamis (30/11/2023).
Namun kata dia saat ini menunggu informasi dari Liaison Officer (LO) atau narahubung NasDem dengan KPU Kota Makassar daerah mana NasDem bisa melakukan kampanye akbar.
"Sebentar saya koordinasi dulu yahh sama staf LO-ku," ujarnya.
Anggota DPRD Kota Makassar ini menyebutkan jika kampanye Akbar Penting untuk show of force dan klarifikasi kemenangan. Namun ongkosnya kata dia pasti sangat besar karena harus menghadirkan orang-orang begitu banyak.
"Tapi tidak menjadi pilihan utama karena Biaya yang cukup besar dan bisa menimbulkan kemacetan," ujarnya.
Masuknya masa kampanye, NasDem hanya memerintahkan kepada kader mereka khususnya Caleg untuk bekerja dengan maksimal dengan menemui masyarakat atau pemilih mereka secara langsung.
"Hari ini yang terpenting adalah kampanye door to door dan silaturahmi langsung kepada Masyarakat," jelasnya.
Senada yang dikatakan oleh sekretaris DPD Golkar Makassar, Wahab Tahir jika saat ini belum mendapatkan jadwal lokasi kampanye, namun dia sudah ketahui jika hanya ada tiga lapangan bisa dia pakai.
"Partai Golkar kota Makassar masih menunggu arahan dan petunjuk dari DPD Provinsi dan DPP tentang pelaksanaan kampanye terbuka," singkatnya.
Dengan musim penghujan Golkar Kota Makassar akan melihat situasi apakah akan melakukan kampanye akbar atau tidak. "Kita lihat saja kondisi dilapangan," tutupnya.
Sekretaris PPP Kota Makassar, Rachmat Taqwa Quraisy (RTQ) hanya menyebutkan jika pihaknya masih akan melakukan rapat apakah akan melakukan kampanye akbar atau tidak.
"Kami masih akan rapat PH (Pengurus Harian) DPC kemudian melaporkan ke pimpinan kami di DPW, tetapi LO kami terus berkoordinasi ke KPU untuk lebih mengetahui informasi terbaru," katanya.
Ketua Komisi A DPRD Kota Makassar menilai jika kampanye akbar tidak terlalu penting karena masyarakat saat ini ingin dikunjungi dan mendengarkan keluhan mereka.
"Sebenarnya tidak terlalu penting, malah biasanya mengganggu aktivitas warga dengan menimbulkan kemacetan," jelasnya. (Fahrullah/B)