Ketua Umum PKB ini menganggap, debat khusus cawapres penting digelar. "Kalau Pemilu ini mau baik, ya kita adu gagasan, adu program, adu ide. Kami siap melakukan itu," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asy'ari menyampaikan, ada perubahan format debat Capres dalam Pilpres 2024. KPU menghilangkan debat khusus Cawapres. Dalam lima kali debat, semua Capres-Cawapres tampil. Alasan KPU, agar publik melihat teamwork dari pasangan Capres-Cawapres.
Ketua Divisi Teknis KPU Idham Holik menerangkan, dalam pelaksanaannya, debat Capres digelar tiga kali dan debat Cawapres digelar dua kali. Hanya saja, pasangan Capres-Cawapres harus hadir di setiap debat tersebut. Saat debat Capres, proporsi bicara lebih banyak Capres dari Cawapres. Demikian juga sebaliknya, saat debat Cawapres, proporsi bicara Cawapres akan lebih banyak dari capres.
Idham memastikan, hal itu tidak bertentangan dengan Undang-Undang (UU) Pemilu. Dia pun meyakini pasangan Capres-Cawapres dapat menerima hal tersebut.
Meski begitu, kritikan terhadap KPU terus mengalir. Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, pada gelaran pemilu sebelumnya, ada jadwal debat untuk para Cawapres. Karena itu, perubahan format pada proses Pilpres kali ini menimbulkan pertanyaan. Perubahan format debat telah menimbulkan kesan KPU memihak salah satu pasangan calon.
"Kalau semua siap tanding, siap bertarung, siap adu gagasan, adu pikiran, adu narasi, adu mengatasi persoalan kebangsaan, dan adu rekam jejak, harusnya debat Cawapres tetap diadakan sebagaimana di Pemilu sebelumnya," kata Pangi Syarwi, dalam keterangannya, Minggu (3/12/2023). (RM)