MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Peredaran narkotika jenis sabu sampai saat ini masih terus berlangsung, termasuk di wilayah Kota Makassar. Sepanjang tahun 2023 ini, pasokan barang haram tersebut dari para sindikat atau jaringan narkoba internasional mengalami peningkatan hingga mencapai 50 Kg.
Kasat Resnarkoba Polrestabes Makassar AKBP Doli M Tanjung mengatakan, dari catatan pihaknya, perbandingan kasus 2022, jumlah barang bukti sabu yang diamankan sebanyak 9,8 Kg. Sedangkan tahun 2023 mengalami peningkatan barang bukti narkoba jenis sabu hingga 50,3 Kg. "Ya, Kota Makassar (masuk zona merah peredaran narkoba)," kata Doli.
Doli memaparkan, selain masuknya sabu hingga 50 Kg, obat-obatan golongan narkotika seperti pil XTC atau ekstasi dan etizolam terbilang naik di tahun 2023. Ia menyebutkan, untuk pengungkapan XTC meningkat 4 kali lipat.
Dimana dalam pengungkapan kasus narkoba tahun 2023 ini, penyidik juga mencatat ada sebanyak 371 kasus dan 533 orang diproses hukum. Jika dibanding 2022, ada 378 kasus dan 586 orang diproses hukum.
"Jadi pil ekstasi yang kita ungkap di 2023 ini ada 3.443 butir dibanding 2022 hanya 250 butir, pil THD atau tramadol 2022 nihil tapi 2023 ada 1.664 butir, lalu pil etizolam tahun 2022 nihil dan tahun ini 9.575 butir," ungkapnya.
Dijelaskan Doli, pengungkapan besar tim Satuan Resnarkoba Polrestabes Makassar terjadi pada awal Januari 2023 lalu. Saat itu ada empat pelaku atau jaringan narkoba yang berhasil ditangkap pihaknya di sekitaran Jalan Abdullah Daeng Sirua.
Dengan barang bukti sebabnya 43 Kg sabu dan ribuan butir obat ekstasi. Belajar dari kasus tersebut, Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan dalam peredaran narkotika.
"Kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," sebutnya.
Selain gencar melakukan razia, tim Satuan Resnarkoba Polrestabes Makassar juga disebut aktif memantau pergerakan pelaku atau jaringan narkoba yang menyasar anak muda saat tahun baru. Dengan begitu Doli juga turut memantau aktivitas para remaja di Makassar.
"Kita terus pantau pergerakan pelaku yang mencoba sasar masyarakat, terutama anak-anak muda apa lagi memasuki malam tahun baru ini yang mau coba sesuatu yang baru. Maka kita himbau jangan coba-coba, kita juga minta kerjasama dan perang orang tua juga untuk mengingatkan," pungkasnya. (Isak/B)