MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Jumlah pengangguran di Kota Makassar dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan yang cukup signifikan setelah pandemi Covid-19 di tahun 2020.
Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar mencatat tingkat pengangguran terbuka di Kota Makassar di tahun 2023 yakni 10,60 persen. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar 11,68 persen dan di tahun 2021 yakni 13, 18 persen.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar, Nielma Palampa mengatakan jumlah pengangguran di Kota Makassar saat pandemi Covid-19 meningkat drastis di angka 25,92 persen.
Ia menyebut jumlah tersebut karena ada sebanyak 6000 pekerja yang di PHK dan di rumahkan pada pandemi Covid-19.
Dalam menekan jumlah pengangguran di Kota Makassar, Dinas Ketenagakerjaan melakukan berbagai intervensi. Salah satunya dengan menghadirkan program 10 ribu skill training gratis serta 100 peluang usaha dan bisnis baru.
Pada program tersebut, kata Nielma, para peserta diberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi agar memiliki daya saing. "Semua stakeholder punya andil dalam membantu program strategis wali kota," ujar Nielma Palamba.
Maka dari itu, Nielma berharap di tahun 2024 ini pihaknya dapat menurunkan jumlah pengangguran di kota Makassar di angka satu digit atau 9 persen.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, fenomena urbanisasi membuat jumlah angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Makassar mengalami penurunan yang sedikit.
"Sebagai ibukota yang punya magnet besar terhadap pertumbuhan ekonomi yang baik, itu resikonya seperti itu (tingkat penurunan pengangguran)," ungkap Danny Pomanto--sapaan akrabnya.
"Itulah kenapa pengangguran kita menurun tetapi tetap dua digit. Kan harusnya satu digit, kan kemiskinan menurun. Misalnya kemarin di angka 13 turun jadi ke angka 9 tetapi datang lagi pengangguran baru diangka 3 jadi naik lagi ke angka 11," jelas Danny.
Danny Pomanto mengatakan jika proyek-proyek Pemkot Makassar berjalan maka akan ada lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja baru. Ia menargetkan akan ada 20 peluang bisnis baru di Kota Makassar dengan jumlah penyerapan diperkirakan sekitar 100 ribu tenaga baru.
"Kami target ada 20 peluang bisnis baru. Jadi jangan melihat pekerjaan itu hanya peluang kerja tapi peluang bisnis. Itu yang nyata-nyata, meskipun tidak kelihatan," terang Danny.
Maka dari itu, Danny nantinya akan meminta kepada pihak Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menghitung jumlah pengangguran baru yang masuk di kota Makassar dan berapa pengangguran yang telah bekerja.
"Itu memang susah mengukurnya di statistik, tapi saya minta ada metode untuk menguji itu," tutup Danny. (Shasa/B)